Mengenal Model Bisnis E-Commerce (B2B, B2C, C2B, C2C)

Mengenal Model Bisnis E-Commerce (B2B, B2C, C2B, C2C)

Mengenal Model Bisnis E-Commerce (B2B, B2C, C2B, C2C) – E-commerce merupakan singkatan dari electronic commerce, yaitu segala kegiatan komersial (perdagangan meliputi barang dan jasa) yang dilakukan melalui jaringan elektronik atau internet. Istilah pemasaran online, internet marketing merupakan makna yang sama dengan E-Commerce.

Riset terbaru Google dan Temasuk dalam laporan e-Conomy SEA 2018 menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia tahun ini mencapai US$27 miliar atau sekitar Rp391 triliun.

Mungkin banyak mengikuti dan menggunakan berbagai macam platform online yang berkembang baik hanya sekedar menjual barang bekas via marketplace, mengambil foto dan mengupload foto produk via media sosial kemudian menawarkan kepada teman maupun saudara. Cara-cara yang sederhana inilah yang menjanjikan dan tentunya menghasilkan pundi-pundi rupiah.

E-Commerce tidak sebatas itus saja, ada beberapa istilahnya yang cukup luas yang harus diketahui bersama, diantaranya adalah B2B, B2C, C2C. Berikut penjelasannya:

Baca Juga :  9 Tips Menguasai Marketing di Facebook

Instagram Starts Fact-checking Photos And Videos On Platform To Fight  Misinformation - Tech

E-Commerce B2B atau Business to Business

E-Commerce merupakan jenis bisnis yang identik dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Antara pelaku bisnis yang satu dengan yang lainnya memiliki kepentingan bisnis yang saling berhubungan dan saling bergantung
  2. Adanya suatu proses bisnis dalam suatu sistem yang terintegrasi.
  3. Adanya ikatan bisnis yang jelas antara pihak yang satu dengan yang lain dengan masa kontrak tertentu.
  4. Umumnya dilakukan oleh kalangan industri yang menyediakan barang dan jasa dalam skala besar untuk mencukupi kebutuhan perusahaan.
  5. Pemain B2B bekerja secara profesional dan menggunakan promosi melalui website perusahaan, presentasi melalui pameran, maupun memberikan penawaran langsung.

Contoh e-commerce B2B (business to business) Indonesia yang mungkin Anda kenal adalah Ralali.com, IndoTrading.com, Kawan Lama, Electronic City, Indonetwork, dan Mbiz. Bisnis tersebut memiliki platform ecommerce yang khusus menyasar perusahaan dan bekerja dalam lingkungan tertutup. Di Indonesia, model bisnis ecommerce B2B belum tergarap maksimal oleh para pelaku bisnis. Salah satu startup tanah air yang sukses membidik peluang pasar ini adalah MBiz, anak usaha Grup Lippo.

Baca Juga :  6 Tips Meratakan Tekstur Kulit Wajah, Ini Bisa Kamu Lakukan Sendiri di Rumah

E-Commerce Business to Consumer (B2C)

E-Commerce Business to Consumer memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Direct Business. Adanya interaksi pelaku antara produsen/supplier/distributor dengan konsumen secara langsung.
  2. Tidak adanya kontrak dalam waktu tertentu antara kedua belah pihak.

Contoh pemain ecommerce B2C di Indonesia adalah Blibli, Jd.id, dan Lazada.

E-Commerce Consumer to Business (C2B)

E-Commerce Consumer to Business (C2B) memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Adanya suatu kebutuhan atas permintaan khusus dari konsumen terhadap produsen.
  2. Model bisnis ini didominasi oleh bisnis dalam bidang jasa.

Contoh platform C2B, yakni istockphoto.com yang menjadi media bagi para fotografer individu untuk mendapatkan royalti apabila ada yang menggunakan fotonya.

Baca Juga :  5 Alasan Pengusaha Menggunakan Video untuk Promosi Bisnis

E-Commerce Consumer to Consumer (C2C)

Model bisnis ecommerce terakhir adalah C2C (consumer to consumer), yang kemudian terbagi lagi menjadi dua model yaitu marketplace dan classifieds/P2P. Dalam kategori C2C e-commerce ini, konsumen individu dapat menjual maupun membeli produk dari konsumen lainnya. Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia merupakan beberapa contoh marketplace yang paling dikenal di Indonesia.

Selain melalui marketplace, kegiatan jual beli juga juga dapat dilakukan secara langsung antar individu, tanpa adanya termasuk dari pihak ketiga. Beberapa contoh platform dengan model bisnis ini adalah OLX, Kaskus, hingga melalui Instagram.

Seperti yang sudah Anda amati, ada beberapa model bisnis e-commerce yang tersedia, masing-masing memiliki manfaatnya sendiri. Hal yang benar untuk dilakukan adalah menganalisis model bisnis Anda dan kemudian memilih model yang tepat.