Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat

Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat

Rumah tangga bahagia itu mungkin hanya sebuah kata-kata dalam pernikahan, sebab nyatanya tak ada bahagia yang sekeren di film-film ataupun di novel-novel romantis, butuh yang namanya perjuangan dan tanggung jawab.

Realitanya, bahagia itu harus dijemput dengan rasa saling sabar, saling ikhlas, saling lapang dada, saling legowo, saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, saling pengertian, saling terbuka, dan saling percaya.

Dan tentu semua itu dapat dicapai jika ada tanggung jawab yang memadai didalamnya. Maka pantas saja ketika orang berkata “menikah itu sebenarnya mudah, karena yang berat adalah tanggung jawabnya”.

Sebab itulah mengapa kamu harus hati-hati benar ketika memutuskan untuk menikah, karena menikah bukan ajang cari senang, dan durasinya sampai maut memisahkan, bukan hanya 1 bulan atau 2 bulan saja.

Baca Juga :  Tidak Ada yang Tahu Jalannya Jodoh Akan Seperti Apa, yang Terpenting Berbaik Sangkalah Kepada Allah

Memutuskan Menikah Siapapun Bisa, Tapi Untuk Yang Benar-Benar Mau Nerima Konskwensinya Setelah Nikah Itu Jarang

Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat
instagram.com/tommykurniawann

Karena mungkin memutuskan menikah bagi siapapun bisa dan sepertinya hal enteng, tetapi untuk yang benar-benar mau menerima konskweinsinya setelah nikah itu jarang.

Artinya, tak sedikit orang yang berkata siap menikah, tapi setelah hidup bersama muncul berbagai macam masalah, dan masalah itu datang dari kesiapannya dulu yang hanya dari mulut bukan dari hati.

Banyak Yang Hanya Menggebu-gebu Diawal, Tapi Setelah Menikah Rasa Cinta Yang Ada Memudar

Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat
instagram.com/aspicturesphotography

Benar sekali, banyak yang hannya menggebu-gebu diawalnya saja, tapi setelah lama kelamaan menikahn dan hidup dalam satu atap yang sama, ternyata rasa cinta itu memudar.

Mengapa? Karena tidak adanya dasar tanggung jawab dan ilmu agama, coba saja dari awal sudah tahu cara membekali diri dengan ilmu dan tanggung jawab, maka rasa cinta yang ada semakin nyata.

Baca Juga :  Perbaiki Jadwal Shalatmu Agar Allah Senantiasa Mengatur Jadwal Hidupmu

Banyak Yang Awalnya Se-iya Dan Se-kata, Tapi Saat Bersama Malah Ingkar Janji, Hanya Karena Tahu Bahwa Kenyataan Tak Seindah Harapan

Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat
instagram.com/aspicturesphotography

Banyak pula yang awalnya se-iya dan se-kata, tapi disaat telah bersama malah ingkar janji dan seakan-akan lupa janjinya pada waktu akad itu terjadi, hanya karena tahu bahwa kenyataan tak seindah harapan.

Maka salah besar bila seseorang menikah hanya untuk hidup bahagia, karena hidup berumah tangga itu tak seindah kata-katanya, butuh banyak kesabaran dan keikhlasan yang harus dikerahkan, agar bahagia itu dapat tercipta nyata.

Ketahuilah, Yang Indah Dalam Pernikahan Itu Adalah Tanggung Jawabnya, Bukan Sekedar Cinta-cintaannya

Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat
instagram.com/tommykurniawann

Jadi ketahuilah, menikah itu yang indah bukan cinta-cintaannya, tapi tanggung jawabnya. Karena nyatanya rumah tangga bila tidak dibangun dengan tanggung jawab yang memadai sungguh akan terasa hambar.

Baca Juga :  Segala Urusan yang Tidak Bisa Kita Selesaikan, Pasrahkan Kepada Allah, Biarkan Allah yang Mengurusnya

Rasa cinta dan kasih sayang ada didalamnyapun seakan-akan hidup tanpa makna, tak ada keberkahan dan tak ada pula kebaikan yang bisa membuat keduanya damai.

Karena Sulit Pernikahan Bertanan Lama Dengan Kebaikan, Bila Tak Ada Tanggung Jawab Didalamnya

Menikahnya Mungkin Memang Mudah, Tapi Tanggung Jawabnyalah Yang Berat
instagram.com/teukuwisnu

Jika tidak percaya, lihatlah mereka yang berumah tangga tapi miskin tanggung jawab, hanya eluhan, masalah demi masalah, dan penyesalan yang ada, bukan kebahagiaan dan kedamaian.

Sebab itulah dikatakan sangatlah sulit pernikahan bertahan lam dengan kebaikan dan kebahagiaan yang memadai, bila tidak ada rasa tanggung jawab yang mengikat keduanya.