Teruntuk semua yang selalu mengeluh sakit hati padahal udah move on katanya, ingat ya move on itu bukan dengan melupakan apalagi pura-pura lupa, tapi move on itu tentang merelakan dan mengikhlaskan.
Mustahil seseorang itu bisa melupakan apa yang telah terjadi dimasa lalu, kecuali dia menderita amnesia. Jadi, move on yang benar itu tak harus melupakan, karena lupa saja tidak akan menjaminmu tak menderita kembali.
Karena tak sedikit diantara kita yang ngakunya udah lupa, namun sayang dia hanya lupa saja tapi tidak dengan memaafkan, merelakan, dan mengkihlaskan. Sehingga disaat dia mengingat kembali kejadian yang telah lama, luka itu memberinya rasa perih yang sama.
Jadi intinya, relakan dan ikhlaskanlah, agar kamu bisa benar-benar move on, dan agar kamu pula tidak lagi membohongi perasaanmu dengan pura-pura lupa terhadapnya.
Kenapa Belum Move On? Karena Kamu Belum Juga Bisa Merelakan Kepergiannya
Maka sederhana saja menyikapi siapapun yang seseorang yang katanya tidak move on, jangan bilang agar melupakannya, tapi katakan padanya untuk merelakan kepergiannya.
Karena lupa saja tidaklah cukup, sebab kemungkinan untuk ingat kembali pada suatu saat pasti ada. Tetapi disaat kamu benar-benar telah rela terhadapnya, maka meski ingat tiap saat hatimu akan baik-baik saja.
Kenapa Belum Merasa Damai Setiap Mengingatnya? Karena Kamu Masih Menyimpan Benci Kepadanya
Ada juga yang mengeluh, kenapa aku belum juga merasa damai setiap mengingat kejadian itu, kenapa perbuatannya seakan-akan sangat menyiksakku?
Wah, ungkapan ini benar-benar membuktikan bahwa hatimu masih kotor dengan rasa benci. Tapi siapapun bila disakiti akan marah dan tidak terima, nah bila ini pembelaanmu maka naluriah sebagai manusia memang tidak bisa dipungkiri.
Tetapi, emang kamu mau terus-terusan tersakiti oleh masa yang sudah tidak mungkin terulang kembali? Cerdaslah wahai kamu yang mengeluh sakit, karena bukan kenangan itu yang menyakitkan, tetapi karena kebencian yang ada di hatimu belum juga reda.
Kenapa Selalu Merasa Tersakiti Tiap Kali Ingat? Karena Kamu Selalu Mendendaminya Dan Menyumpah Sarapahi
Dan suatu ungkapan konyol, aku sudah move on, aku sudah sering kali lupa, tapi kenapa disaat aku mengingatnya hati ini tetap tersakiti? Padahal aku sudah berusaha melepaskan dengan melupakannya.
Eitss, kamu kira melupakan itu sangat mudah, apalagi memori otakmu emang sudah Allah karuniakan yang bagus (sangat ajaib dalam mengingat), maka tentu lupa saja tidak akan bisa mengobati sakit hatimu.
Lalu? Yaitu berdamailah dengan masa lalumu, dengan terus kamu bersihkan hatimu dari sifat dendam dan menyumpah sarapahi. Ingat, saat kamu mendoakan tidak baik pada dirinya, bisa jadi kamu sendiri yang akan gelisah karena doa yang kamu lontarkan berupa keburukan.
Kenapa Hati Seakan Teraniaya Tiap Kali Ingat? Karena Kamu Masih Saja Berandai-andai Dia Kembali
Ikhlaslah, agar kamu tidak selalu merasa dianiaya berulang kali setiap kali mengingat kejadian kelam dimasa lalu, dan sungguh salah besar dikala kamu berkata “andai waktu bisa diputar kembali, aku akan memperbaiki segalanya”.
Jangan! Jangan berandai demikian, karena hakekatnya jika dia pergi artinya Allah telah sediakan yang lebih baik darinya. Cerdaslah memaknai apa-apa yang telah terjadi, masak dikala Allah janjikan yang lebih baik kamu masih ngotot berandai yang itu-itu saja?
Kenapa Hati Belum Juga Pulih Padahal Telah Ikhlas? Karena Ikhlasmu Hanya Dimulut Saja, Bukan Dari Lubuk Hati Paling Dalam
Dan yang paling akhir pula, sering kita jumpai, atau memang kamu saat ini yang memang sedang ngalamin hal kayak gini, “Kenapa ya hati belum juga pulih, padahal aku udah ikhlasin semuanya?
Ingat, nggak ada cerita orang ikhlas ini tidak akan baik-baik saja, karena dikala telah ikhlas perasaan di hati akan plong. Dan bila ternyata kamu tidak, itu artinya ikhlasmu hanya sebatas bibir, kamu belum sepenuhnya memaafkan dan merelakan.