Menjadi seorang muslimah yang tangguh adalah sebuah keharusan, karena seorang wanita mempunyai peran penting ditengah-tengah keluarganya kelak. Dengan berjalannya waktu ada fase-fase yang harus ia jalani dengan tanpa mengenal lelah. Karena wanita mempunyai beberapa posisi penting dalam beberapa dekade kehidupannya, ia akan menjadi seorang anak, ibu, serta mertua bagi menantu-menantunya.
Melalui waktu dan mungkin juga keterbatasan sumber daya dia harus mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Dan tagguh itu tidak hanya sibuk dengan kegiatan yang banyak, tapi tangguh itu tentang bagaimana ia mampu menangani kesibukan-kesibukan yang hadir dalam kehidupannya dengan selalu bisa bersabar.
Maka dari itu wanita tangguh itu dituntut untuk selalu membiasakan diri melakukan hal apapun agar selalu diniati karena Allah SWT, sehingga rasa lelah yang hadir itu tidak akan mempengeruhinya. Dan yang terpenting adalah bagaimana tidak stress juga tidak merasa terbelenggu dengan berbagai kesibukan tersebut.
Ketika Masih Kecil Ia Menjadi Anak Yang Berbakti Kepada Orang Tuanya
Sungguh mengagumkan perjalanan yang dilalui oleh seorang muslimah yang hatinya terdidik dengan nilai budi pekerti yang baik. Ketika masih kecil, ia menjadi pelita hidup bagi ayah dan ibunya, senantiasa menghormati titah kedua orang tuanya. Ia tidak sama sekali membangkang jika diarahkan kejalan yang benar, meski terkadang caranya bertolak belakang dengan fikirannya.
Ketika Beranjak Dewasa Ia Pandai Menjaga Kehormatan Dirinya
Fase selanjutnya yang harus dilalui oleh muslimah tangguh adalah ketika ia sudah mulai beranjak dewasa, ia harus pandai menjaga kehormatannya. Ia tidak mudah terbawa arus pergaulan yang merusak akhlaqnya. Karena ia tahu betul bagaimana menjaga kepercayaan yang telah orang tuanya pasrahkan penuh kepadanya.
Maka tak jarang muslimah tangguh itu merasa lelah dengan rambu-rambu pembatas yang dihaturkan oleh ayah dan ibunya, tapi iya mampu mengatasinya dengan selalu mengembalikannya kepada aturan-aturan Allah bukan semata-mata dari orang tuanya.
Ketika Sudah Menikah Ia Menjadi Istri Yang Tulus Dan Setia Kepada Suaminya
Seorang wanita yang sudah terbiasa hidup dengan rambu-rambu agama dimasa mudanya, maka setelah menikah ia akan menjadi seorang istri yang tangguh, yang mampu tulus dan setia kepada imamnya.
Karena ia sudah banyak mempunyai bekal syariat untuk selalu menghormati tugas-tugasnya menjadi seorang istri dari suaminya. Ia akan senantiasa berusaha bersifat tulus dan setia kepadanya, ia tidak akan berani mengkhianati suaminya baik ketika ada dirumah maupun diluar rumah.
Ketika Dikaruniai Anak, Ia Menjadi Ibu Yang Baik Dalam Menjaga Anak-anaknya
Dan setelah dikaruniai anak, ia akan menjadi ibu yang baik dalam menjaga anak-anaknya. Ia faham akan tugas-tugasnya, dan ia tahu bagaimana semestinya menjadikan dirinya sosok yang tangguh didepan buah hatinya, yang tidak sekedar membuat anak-anaknya takut akan perintahnya, namun lebih menghormatinya.
Ia akan selalu mengarahkan anak-anaknya pada kebaikan, tidak hanya dengan ucapan semata, tapi ia langsung memberi contoh dengan perbuatannya yang senantiasa ia lakukan sejak masih kanak-kanak.
Ketika Menjadi Mertua Ia Menjadi Teladan Bagi Menantu-menantunya
Fase terberat dalam menjadi seorang muslimah yang tangguh ialah ketika seorang wanita menjadi orang tua baru dari menantunya. Ia harus lebih bersabar dalam menangani kebiasaan-kebiasaan menantu yang tidak sama dengan kebiasaannya.
Sebab ia tidak boleh egois memberi arahan kepada menantunya, karena kebiasaan menantunya adalah kebiasaan yang telah ia pelajari ketika masih menjadi seorang anak dari ibunya, butuh waktu untuk menyelaraskan kebiasaan keduanya.
Maka dari itu, ia harus mampu menjadi teladan yang baik untuk menantunya, tanpa harus bersikap semena-mena dan berusaha untuk selalu menjaga perasaannya, meski kesalahan yang menantunya perbuat sangat tidak ia sukai.