Allah seringkali memberi kita kejutan-kejutan dalam hidup ini, dan kejutan itu beragam, ada kejutan yang membawa hati senang dan damai, dan ada pula kejutan yang membawa kita pada kegundahan serta tangis.
Namun, apapun kejutan yang telah Allah persembahkan kepada kita haruslah selalu kita terima dengan rasa yukur, sabar dan ikhlas. Mengapa? Karena Allah tahu segala hal yang terbaik untuk kita.
Allah yang Tahu Apa yang Terbaik Untuk Kita, Maka Tetaplah Tenang
Ketika Allah memberi kita rezeki, sudah nyata-nyata kita pegang dan nikmati, bila memang sudah bukan rezeki kita lagi maka Allah berikan jalan untuk sesuatu itu pergi dari kita.
Dan apa yang seharusnya kita lakukan bila telah demikian? Bersedih? Kecewa? Menggerutu? Jangan! Karena kita hanya penerima titipan, sebab hak Allah mau mengambilnya kembali atau tidak.
Lagipula, hanya Allah yang tahu apa yang terbaik untuk kita, sebab itulah mengapa Allah kadang mengambil sesuatu dengan cara yang sama sekali tidak kita sangka.
Sebaik Apapun Menurut Kita Tetap Lebih Baik Menurut Allah
Oleh karenanya, bila kejadian demikian menimpa kita cepat-cepatlah sadarkan hati untuk terus percaya, bahwa sebaik apapun menurut kita tetap lebih baik menurut Allah.
Maka berhentilah menggerutu ataupun mengeluh, sebab kita sendiripun tidak tahu kebaikan apa yang telah Allah sediakan sebagai gantinya untuk kita nikmati kembali.
Jangan Biarkan Hati Kita Mengeluh, Karena Tanpa Bertanyapun Allah Sudah Sediakan Gantinya
Iya, jangan biarkan hati kita mengeluh, karena tanpa bertanyapun maka Allah telah sediakan gantinya.
Dan pastinya Allah tidak akan memintanya kembali bila memang Dia tidak mempunyai ganti yang lebih besar kebaikannya kepada hidup kita.
Jadikan Kehilangan yang Menimpa Adalah Jalan Kita Mengingat Bahwa Segala Sesuatunya Memang Akan Kembali ke Allah
Tapi sayangnya, sebagai manusia kadang kita tidak sesabar seperti yang kita kirakan, lantas bagaimana? Maka bidiklah hati untuk percaya bahwa Allah akan memberi gantinya yang jauh lebih baik.
Tetap sulit? Maka pakailah cara yang kedua, yaitu jadikan kehilangan yang menimpa adalah jalan kita mengingat bahwa segala sesuatunya memang akan kembali kepada Allah.
Allah Dzat yang Merajai Segalanya, dan Tugas Kita Hanya Menerima Amanah
Ingatlah dengan bijaksana, Allah yang merajai segala sesuatunya di dunia ini, dan yang kita miliki hanya titipan-Nya. Lalu siapa kita? Kita hanya penemrima amanah.
Jadi, bila suatu saat Allah memintanya kembali, jangan dulu menggerutu karena artinya Allah akan memberi kita yang jauh lebih baik dari apa yang kita miliki sebelumnya. Maka bersabarlah!.