Penelitian Sederhana Ekosistem Sawah

KABARPANDEGLANG.COM – Ekosistem sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan, karena sawah merupakan tempat budidaya atau kawasan bercocok tanam petani. Ada dua bab komponen yang menyusunnya yiatu komponen biotik dan abiotik. Menurut peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan, adalah produsen, konsumen, dan pengurai.

Organisme yang berperan sebagai produsen ialah semua organisme yang dapat membuat masakan sendiri. Organisme ini disebut organisme autotrof, misalnya yaitu flora hijau. Sedangkan organisme yang tidak bisa membuat masakan sendiri (heterotrof ) berperan sebagai konsumen.

Ekosistem sendiri yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh relasi timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya maupun dengan lingkungannya. Ekosistem juga mampu dikatakan juga suatu tatanan atau struktur kesatuan secara utuh serta menyeluruh diantara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi dan saling memperlihatkan dampak ekologi yang jelas.

Ekosistem juga merupakan penggabungan dari setiap unit sistem biologis yang melibatkan adanya interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga terjadinya ajaran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus bahan antara organisme dan anorganisme yang kemudian mampu membentuk suatu bentuk yang khas.

Dalam sebuah ekosistem dibutuhkan faktor pembentuk, adalah komponen abiotik atau komponen benda mati yaitu komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat daerah berlangsungnya suatu kehidupan, atau lingkungan daerah hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam dimensi ruang dan waktunya. Komponen abiotik sendiri mampu berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme dalam suatu unit lingkungan yang ada.

Komponen biotik merupakan bab ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup, seperti flora, binatang, ataupun mahluk hidup pengurai. Komponen biotik ialah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik yang memiliki tugas vital dalam suatu ekosistem yang ada dan mampu menyediakan kebutuhan utama dalam suatu ekosistem yang ada.

Baca Juga :  Relasi Suhu Dengan Perubahan Sifat Benda

Ekosistem sawah mempunyai komposisi yang kaya flora dan fauna. Kalau dipilah-pilah organisme ekosistem sawah ada yang bersifat menetap dan ada yang hanya sebagai pendatang (untuk mencari makan saja). Contoh spesies yang bersifat hanya sementara saja misalkan: amphibi, reptil, burung dan mamalia. Kebanyakan komponen biotik dalam ekosistem sawah bisa bereaksi secara fisiologis (perilaku) untuk pembiasaan dengan kondisi ekosistem sawah yang berubah dengan cepat.

Di dalam ekosistem sawah sendiri terdapat berbagai macam komponen yang ada, baik biotik maupun abiotik serta adanya keterkaitan antara fungsi ekosistem yang muncul diantara dimensi ruang dan waktu dalam suatu ekosistem sawah tersebut. Adapun komponen yang ada ialah:

1. Komponen biotik

  • Produsen yakni organisme yang mampu menghasilkan makanan dan penyedia kuliner untuk mahkluk hidup yang lain. Contoh pada ekosistem sawah yakni: padi, genjer, dan rerumputan.
  • Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menciptakan makananya sendiri dan bergantung pada organisme lain untuk menerima suplai masakan. Contoh pada ekosistem sawah ialah : belalang, tikus, ular, belalang, katak, belut, siulat, capung, hama wereng, maupun burung.
  • Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan organisme yang telah mati. Contoh pada ekosistem sawah adalah: cacing, basil, maupun jamur.

Dalam ekosistem sawah, konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:

  • Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang memakan flora secara pribadi, contohnya binatang pemakan tumbuhan (herbivora), seperti ulat, belalang, tikus, dan burung pipit.
  • Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan serangga dan katak memakan belalang. Biasanya adalah binatang pemakan daging (karnivor).
  • Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya ular memakan katak dan tikus.
  • Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakang konsumen tingkat ketiga, misalnya burung elang memakan ular.
Baca Juga :  Kewajiban Dan Hak Sebagai Warga Masyarakat

Dekomposer atau pengurai yakni organisme heterotrof yang mendapatkan energi dari menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai berupa mikroorganisme yang terdiri dari bakteri dan jamur. Sisa-sisa kuliner, bangka hewan, dan sisa materi organik lainnya akan menjadi kuliner bagi organisme dekomposer.

Setelah diurai oleh organisme dekomposer, sisa bahan organik tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadi subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya, sehingga flora sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer, dan sampai pada kesudahannya konsumen simpulan mati dan diuraikan oleh dekomposer.

2. Komponen abiotik

  • Cahaya matahari merupakan satu-satunya sumber energi terbesar yang diharapkan oleh setiap makhluk hidup untuk beraktivitas guna kelangsungan hidupnya.
  • Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi sebab tanah mendukung kehidupan tanaman dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
  • Udara merupakan kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.
  • Suhu merupakan derajat panas atau kalor pada suatu benda atau ruang.
  • Kelembaban merupakn kosentrasi uap air yang berada di udara.

Dari komponen-komponen yang membentuk ekosistem sawah diatas, sudah tentu menjadi lengkaplah ekosistem sawah yang ada. Ada komponen abiotik maupun komponen biotik, yang keduanya saling menopang satu dengan yang lainnya.

Selain komponen-komponen diatas, juga dibutuhkan adanya suatu keterkaitan fungsi di dalam ekosistem sawah guna mengetahui bagaimana jalannya ekosistem sawah tersebut. Keterkaitan ini tidak hanya mengenai antara komponen biotik saja, namun juga mengenai komponen abiotik dan juga mengenai kedua komponen itu sendiri.

Pada ekosistem sawah terdapat keanekaragaman jenis mahkluk hidupnya yakni, terdapat tumbuh-flora (rerumputan dan padi), pengurai (cacing, kuman, dan jamur), konsumen (belalang, tikus, katak, burung, dan ular). Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bervariatif, dan bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik.

Baca Juga :  Gambar Kisah Teknik Kering Dan Teknik Basah

Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem sawah. Di dalam ekosistem sawah sendiri terjadi rantai makanan dan fatwa energi yang keduanya merupakan hasil dari adanya keterkaitan fungsi ekosistem sawah. Rantai makanan sendiri merupakan pengalihan energi dari sumbernya dalam flora yakni dengan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.

Penelitian Sederhana Ekosistem Sawah

Melalui gambar diatas, pertanda bagaimana peran antara produsen, konsumen, dan juga pengurai saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu anasir tersebut rusak, maka akan mengganggu yang lainnya. Ini sendiri merupakan bukti bahwa adanya keterkaitan antara anasir satu dengan yang lainnya.

Aliran energi yang terjadi didalam suatu ekosistem yang ada, sumber asal dari sebuah energi ialah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO2 dari udara. Matahari dan CO2  menjadi energi yang paling penting dalam setiap proses yang ada. Fotosintesis yang di lakukan padi maupun rerumputan merupakan awal dari adanya kehidupan itu. Suatu sistem yang baik tentunya membutuhkan energi yang cukup untuk melakukan sebuah proses.

Hubungan antara unsur satu dengan lainnya membuktikan suatu siklus atau proses yang kompleks sebelum terjadinya atau terbentuk ekosistem sawah. Selain itu, ekosistem sawah juga menjadi salah satu penopang bagi kehidupan manusia, bukan justru menghalangi kehidupan insan.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!