Penerapan Ragam Hias Teknik Tapestri

KABARPANDEGLANG.COM – Tapestri ialah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan materi lain. Teknik tapestri mempunyai kesamaan dengan merajut. Media yang dipakai berupa benang, sabut kelapa, kain, kertas yang digulung kecil, serta benda lain.

Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang berarti epilog lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik.

Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri mampu berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu.

Benang lungsi yaitu jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan ialah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bab dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.

Tapestri mampu digolongkan kedalam teknik tenun, dimana tapestri juga punya benang lungsi (benang vertikal pada kain) dan benang pakan (benang horizontal pada kain). Beda tenun dan tapestri terletak pada tapestri benang lungsi hanya sebagai alat bantu, bukan pembentuk utama pada kain, sedangkan benang pakan-nya, menjadi bentuk utama pada karya tapestri. Pada tenun lungsi dan pakan merupakan satu kesatuan utuh pembentuk kain, keduanya seimbang.

Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada contoh-acuan gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya mirip manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.

Baca Juga :  Unsur Senyawa Dan Adonan

Bahan dan Alat Tenun Tapestri

1. Alat Tenun Tapestri

  • Bentangan (Spanram). Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram mampu dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.
  • Gunting. Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-materi yang berlebih dan tidak terpakai.
  • Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun hingga mendapatkan kerapatan yang baik.
  • Paku Penggulung. Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu.
  • Jarum pipih kayu berfungsi untuk memasukan benang pakan.
Penerapan Ragam Hias Teknik Tapestri

2. Bahan

Bahan-materi tenun Tapestri ialah sebagai berikut : Benang Wol beraneka warna sesuai dengan ragam hias yang akan dibuat. Benang wol ada beberapa macam misalnya Crewel wool biasanya dipakai di atas kanvas atau kain strimin untuk membuat keset, karpet dan tas. Tapestry wool biasanya digunakan untuk menciptakan hiasan dinding, tas dan sampul buku.

C. Teknik Tapestri

Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilakukan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram dipakai sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa tahapan dalam menciptakan ragam hias dengan teknik tapestri ialah sebagai berikut :

1. Menyiapkan Desain Ragam Hias

Desain berupa gambar dengan tema tertentu, contohnya gambar kepala harimau. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan. Desain ini merupakan model yang akan dibentuk ke dalam tenunan tapestri.

2. Menenun

Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain :

  • Teknik tenun simetris. Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris ialah teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias.
  • Teknik tenun a-simetris. Penggunaan teknik a-simetris ialah teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang di buat.
Baca Juga :  Fungsi Dan Prinsip Kerajinan Tekstil

Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benang-benangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya, alasannya adalah pada benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam hiasnya.

Sulaman Trapestry

Pada awalnya sulaman ini dikenal untuk menawarkan efek atau tekstur pada suatu kain. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan sains, sulaman ini tidak hanya untuk mendapatkan tekstur, tetapi juga untuk memperoleh serta memperindah suatu benda.

Pada sulaman tapestry di samping motifnya yang disulam, seluruh permukaan kain dasar disulam dengan warna yang mampu menjadi latar belakang dari motifnya. Jenis tusuk hias yang digunakan umumnya tusuk lurus biasa, tetapi bisa dibuat horizontal, vertikal dan diagonal serta kombinasi dari ketiganya.

Pemilihan warna sangat penting, alasannya adalah kombinasi warna yang sempurna akan mampu menghidupkan motif yang akan ditampilkan. Bentuk motif tapestry pada umumnya diambil dari bentuk geometris, tetapi bermetamorfosis bentuk stilasi atau renggaan dari bentuk daun, bunga, dan hewan.

Alat dan Bahan

  • Kain. Kain yang biasa dipakai untuk sulaman tapestry yakni sejenis kain bagi, artinya serat kain tersebut dapat dihitung atau kain yang tenunannya jarang. Jenis kain tersebut adalah kain strimin. Khusus untuk sulaman tapestry strimin yang dipakai ialah strimin plastik baik yang berlubang kecil ataupun besar. Strimin plastik berlubang kecil tenunannya rapuh sehingga mudah putus, berbeda dengan strimin plastik berlubang besar karena di samping agak besar juga tebal sehingga kuat dan tidak gampang putus.
  • Benang Sulam. Benang sulam yang mampu dipakai untuk menciptakan sulaman tapestry tersedia dalam berbagai macam dan warna. Pemilihan jenis dan warna benang diubahsuaikan dengan jenis strimin yang akan dipakai serta desain motif hias tapestry yang akan dibuat atau juga mampu dikombinasikan dari berbagai jenis dan warna benang. Benang yang dapat dipergunakan untuk pembuatan sulaman tapestry bermacam-macam mirip benang wool, kinlon, katun, linen atau benang logam, tetapi yang paling cantik yaitu benang wool dan benang kinlon.
  • Jarum Tapestry. Jarum untuk sulaman tapestry adalah jarum yang bermata besar sehingga dapat memudahkan memasukkan benang, bentuknya pun agak besar dan ujung jarum dibentuk tumpul agar pada saat dipakai, jarum tidak merusak kain.
Baca Juga :  Menggambar Tanaman, Fauna, Dan Alam Benda

Macam-macam Tusuk Tapestry

Tusuk tapestry intinya terdiri atas 5 macam tusuk dasar (Basic Technique) yakni tusuk silang (crossed stiches), tusuk lurus mendatar atau menurun (straight stiches), tusuk diagonal (diagonal stiches), tusuk ikal (looped stiches), dan tusuk bintang (star stiches).

  • Stik Silang (crossed stiches) Stik silang dapat divariasikan menjadi stik beras atau dikombinasikan antara stik silang dengan stik lurus dan dikerjakan secara bertumpuk sehingga menghasilkan tekstur yang tebal.Stik Lurus (Straight Stick)
  • Stik Dagonal (Diagonal Stick)
  • Stik Bintang (Star Stiches)
  • Stik Ikal (looped stiches)
  • Stik Mengikuti Bentuk (Leaves and Flower).

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!