KABARPANDEGLANG.COM – Efek rumah kaca yaitu proses pemanasan alami yang terjadi saat gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas. Efek rumah kaca mempunyai kaitan erat dengan gas rumah beling. Gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi karena adanya imbas rumah beling.
Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul alasannya adalah aktivitas manusia.
Para ilmuwan telah mempelajari imbas rumah beling sejak tahun 1824. Joseph Fourier menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih hambar jikalau tidak mempunyai atmosfer. Adanya gas-gas rumah beling inilah yang menciptakan iklim Bumi layak huni. Tanpa adanya imbas rumah beling, permukaan Bumi akan berubah sekitar 60ºF atau 15,6ºC lebih hambar.
Gas-gas rumah beling (Green House Gases) ialah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain yakni Karbon diokasida (CO₂), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6)
Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yakni alami dan akhir aktifitas manusia. Gas rumah beling yang terjadi secara alami yakni CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas insan antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen)
Pemodelan Efek Rumah Kaca
A. Alat dan Bahan
No. | Alat dan Bahan | Jumlah |
---|---|---|
1. | Stoples kaca | 2 Buah |
2. | Termometer | 2 buah |
3. | Handuk yang direndam dengan air hangat selama 3 menit | 1 buah |
4. | Stopwatch | 1 buah |
5. | Plastik | secukupnya |
6. | Karet Gelang | secukupnya |
B. Langkah Kegiatan
Lakukan langkah-langkah berikut.
- Siapkan alat dan materi yang dibutuhkan.
- Berikan label pada masing- masing stoples, ialah A dan B.
- Masukkan handuk yang telah direndam dengan air hangat selama 3 menit ke stoples A dan stoples B.
- Masukkan termometer ke dalam kedua stoples tersebut. (Pastikan temperatur awal pada thermometer ialah sama).
- Tutuplah stoples A dengan plastik, kemudian ikat dengan karet gelang hingga rapat.
- Letakkan stoples A dan stoples B di bawah sinar Matahari atau lampu.
- Pastikan bahwa kedua stoples tersebut menerima energi panas yang sama.
- Catatlah suhu pada kedua stoples setiap 3 menit sekali, selama 15 menit.
- Buatlah tabel seperti Tabel 4.1. Masukkan hasil pengamatanmu.
- Setelah 15 menit, jauhkan kedua stoples tersebut dari energi panas dan amati apa yang terjadi.
Hasil pengamatan pemodelan efek rumah beling
No. | Waktu (menit) | Temperatur (oC) | |
---|---|---|---|
Stoples A | Stoples B | ||
1. | 3 | 30 | 30 |
2. | 6 | 34 | 32 |
3. | 9 | 36 | 33 |
4. | 12 | 37 | 34 |
5. | 15 | 42 | 40 |
Dari data yang diperoleh buatlah grafik relasi waktu dan suhu pada stoples A dan stoples B.
Diskusikan
- Termometer pada stoples manakah yang memperlihatkan suhu lebih tinggi selama percobaan berlangsung? Mengapa demikian? Jelaskan.
- Apakah yang terjadi saat kedua stoples tersebut dijauhkan dari sumber energi panas? Jelaskan.
- Coba kaitkan percobaan yang telah kalian lakukan dengan prinsip kerja gas-gas rumah beling.
Simpulkan
Akibat adanya efek rumah kaca yang kasatmata yaitu bumi menjadi lebih hangat dari lingkungan di luar bumi, sedangkan efek negatifnya suhu bumi semakin meningkat dan mengakibatkan global warming.
Hasil percobaan menunjukkan adanya perbedaan suhu antara stoples yang dibiarkan terbuka dengan stoples yang ditutup dengan plastik diikat dengan karet gelang. Ruang dalam stoples dianalogikan sebagai Bumi dan tutup plastik dianalogikan sebagai gas-gas rumah kaca.
Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana yaitu beberapa bab penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah beling tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.
Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin apabila tidak terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya. Sebaliknya, bila jumlah gas-gas rumah kaca terus bertambah di atmosfer, maka suhu Bumi akan terus meningkat.
Saat ini semakin tingginya polusi udara menjadikan efek rumah beling berubah. Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka akan menjadikan Bumi menjadi panas. Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer.
Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap kemudian menimbulkan suhu Bumi meningkat. Akibatnya, Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!