Perkecambahan Epigeal Dan Hipogeal

Perkecambahan Epigeal Dan Hipogeal

KABARPANDEGLANG.COM – Pertumbuhan awal flora berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang diharapkan untuk tumbuh menjadi individu baru, contohnya embrio, cadangan makanan, dan calon daun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah).

Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa.

Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa mempunyai sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di erat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal

Biji mempunyai kandungan air yang sangat sedikit. Pada dikala biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami kehilangan cairan tubuh. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (ekstrem; sangat acuh taacuh atau kering) sebab struktur biji yang besar lengan berkuasa akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Baca Juga :  Pemanfaatan Magnet Dalam Kehidupan Sehari Hari

Perkecambahan

Perkecambahan ialah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi flora gres. Komponen biji tersebut yakni bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, contohnya radikula dan plumula.

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada flora. Perkecambahan dimulai dengan proses peresapan air ke dalam sel-sel pada biji, sehingga menimbulkan enzim bekerja. Enzim memecah bahan kompleks menjadi materi sederhana yang diharapkan untuk pertumbuhan. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun, sedangkan radikula tumbuh menjadi akar.

Berdasarkan letak kotiledonnya pada dikala berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, ialah epigeal dan hipogeal.

1. Perkecambahan Epigeal

Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal

Contoh flora ini yaitu kacang hijau, kedelai, bunga matahari dan kacang tanah. Organ pertama yang muncul saat biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini lalu akan tumbuh menembus permukaan tanah.

Baca Juga :  Imbas Kebijakan Pemerintah Kolonial

Untuk tumbuhan dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama lalu kotiledon akan rontok ketika cadangan kuliner di dalamnya telah habis dipakai oleh embrio

2. Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang lalu plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini ialah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal

Berikut yakni beberapa Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal

  1. Hipogeal merupakan pertumbuhan dari epikotil, sementara dari epigeal, merupakan proses pertumbuhan memanjang dari hipokotil.
  2. Epigeal, kotiledon dan juga plumula muncul di atas tanah, sementara pada hipogeal, hanya plumula saja yang muncul di atas tanah.
  3. Hipogeal terjadi pada tumbuhan monokotil, sementara pada proses perkecambahan epigeal terjadi pada tanaman dikotil.

Biji yang berkecambah belum memiliki kemampuan untuk menyintesis cadangan makanan sendiri. Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari cadangan kuliner (endosperma). Umumnya cadangan masakan pada biji berupa amilum (pati). Pati tidak mampu ditransportasikan ke sel-sel lain, oleh alasannya itu pati harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk gula yang terlarut dalam air .

Baca Juga :  Komposisi Penduduk Indonesia

Proses pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal flora dan faktor lingkungan. Faktor internal tersebut antara lain gen dan hormon. Faktor lingkungan mencakup dua faktor ialah faktor dalam tanah dan faktor di atas tanah.

Faktor dalam tanah terdiri dari keasaman, aerasi, kandungan unsur kimia, dan lain-lain. Sedangkan faktor di atas tanah yakni radiasi matahari, temperatur, kelembaban, dan lain-lain. Adapun faktor lain yang mampu memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yakni medan magnet.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!