Petani Sobang Budidayakan Porang Lokal

Default Social Share Image

LEBAK – Porang sekarang menjadi tumbuhan komiditi ekspor yang memiliki bermacam manfaat. Untuk itu para petani Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, ketika ini tengah membudidayakan flora yang banyak berkembang di kawasan Taman Nasional Gunung Salak Halimun (TNGHS) tersebut yang mampu menjadi tanaman alternatif yang bernilai ekonomi bagi sebagian penduduk disaat era pandemi ini.

Seperti dituturkan oleh Cecep Sobari, selaku Ketua Komunitas Petani Porang Mahkota Durga di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, menyampaikan, berdirinya komunitas petani Porang merupakan langkah kongkrit untuk menjaga kepunahan komoditas Porang asal kawasan Sobang.

“Kami ajak para pencari porang liar di kawasan hutan biar menjadi petani Porang, yang bukan cuma mampu menjual namun mampu juga mengembangbiakan Porang. Artinya, tidak semua Porang yang mereka peroleh untuk dijual, tetapi mereka juga mampu menyisakan untuk dijadikan bibit yang nantinya dikembangbiakan, sehingga tanaman porang tidak musnah di hutan,” ujar Cecep di Sobang, Senin (04/01/2021).

Baca Juga :  Dinsos Lebak Non Aktifkan Puluhan Ribu Peserta Acara Sembako

Selain itu, kata Cecep, dibentuknya komunitas petani Porang Mahkota Durga bermaksud agar Kecamatan Sobang menjadi pusat hibrida komiditas Porang yang berkualitas.

“Jika hasil pencarian di hutan langsung dijual ke luar kawasan, pastinya Porang dihutan ini bakal habis. Maka, lewat komunitas ini kami telah berusaha mensosialisasikan bagaimana cara budidaya Porang ke para petani. Kapan ketika bertanam dan kapan saatnya menjual dan bagaimana cara merawat Porang semoga mempunyai hasil yang unggul,” katanya.

Cecep mengklaim, selama animo tanam per bulan September 2020 hingga Januari 2021, komunitas Mahkota Durga merilis data dari 26 anggota memiliki luas lahan sebanyak 16 hektar atau sekitar 640.000 batang tanaman porang.

Baca Juga :  Lapas Kelas Iii Lebak Torehkan Catatan Prestasi Jelang Final Tahun

“Meski jumlah tersebut belum sesuai sasaran satu juta pohon, tetapi cita-cita besar itu dipastikan mampu dicapai pada ekspresi dominan Dorman (buah katak) pada bulan Agustus mendatang. Pada bulan Agustus kita trend Dorman pertama. Untuk umbi belum waktunya dipanen, tetapi sekitar jutaan butir buah biji katak sudah didepan mata. Bisa diprediksi, jikalau itu terus dibuat pembibitan, pada tahun 2022 nanti, bukan hal yang tidak mungkin, Kecamatan Sobang nantinya jadi pusat hibrida dan umbi Porang bermutu,” pungkasnya.

(Red)