Saat ketaatan mempertemukan dua insan dijalan yang telah Allah tetapkan dalam sebuah pernikhan, sungguh inilah sebuah ikatan suci yang bernilai tinggi dan mengangumkan.
Maka, beruntunglah saat dirimu mampu mengjaga rasa yang hanya dibentengi sebuah doa dan harapan, serta berpasrah penuh kepada sang khaliq, karena rasa yang dijaga betul oleh keimanan sungguh akan menghantarkan pemiliknya selalu dalam jalan yang diridlai oleh Allah.
Sebab itu, bertahanlah menjaga diri, teruslah berlindung dalam kebaikan Allah hingga saatnya tiba kau benar-benar memilikinya dijalan yang elah Allah haturkan kepadamu, yaitu dalam akad pernikahan yang sakral.
Dari Pertemuan Ketaatan Itulah Akhirnya Menjadi Fondasi Langkah Dijalan Dakwah
Karena dari pertemuan ketaatan itulah akhirnya akan menjadi sebuah fondasi langkah dijalan dakwah, dimana pada keduanya tercipta rasa untuk saling memperbaiki satu sama lain dalam menghamba kepada Allah.
Sebab, tujuan bersama dalam sebuah ikatan pernikahan adalah memang untuk menyempurnakan agama masing-masing.
Maka dari itu saat sudah bersama bagi seorang laki-laki hendaknya membangun tanggung jawabnya sebagai pemimpin baru dalam kehidupan istrimu, ajarkanlah ia nilai-nilai agama, dan didiklah ia dengan ilmu, agar ia bisa bahagia menjadi mamkmummu.
Bersama Berniat Bukan Sekedar Berkeluarga, Namun Menjadikan Keluarga Sebagai Figur Teladan Dalam Kebaikan Dan Keimanan
Dan selalu ingatlah, bahwa bersama berniat bukan sekedar berkeluarga, namun teruslah berprinsip untuk menjadikan keluarga sebagai figur teladan dalam kebaikan dan keimanan.
Karena dengan hati yang selalu terpatri demikian, maka insyaallah untuk bertanggung jawabpun ats tugas masing-masing tidak akan pernah terlupakan ataupun terabaikan.
Bersama Berjanji Bukan Sekedar Saling Setia, Namun Berusaha Untuk Selalu Saling Menghargai Kekuarangan Dan Kelebihan Masing-Masing
Bersama berjanji bukan sekedar saling setia, namun berusaha untuk selalu saling menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing, karena dari rasa itulah perasaan saling setia akan muncul.
Sebab, saat hati sudah terbiasa saling menghargai dan menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing, maka saat ada permasalahan yang ada dalam pikiran adalah saling mengoreksi, bukan saling menyalahkan sehingga kebersamaan yang dijalinpun tidak akan membuat keduanya merasa jenuh.
Bersama Menjalin Cinta, Bukan Sekedar Diwaktu Yang Bahagia, Tetapi Bagaimana Caranya Tetap Mempertahankan Cinta Walau Dalam Kesusahan
Bersama menjalin cinta, bukan sekedar diwaktu yang bahagia, tetapi bagaimana caranya tetap mempertahankan cinta walau dalam kesusahan, maka berjanjilah untuk tetap saling menyayangi.
Bukan hanya sekedar saling cinta, sebab saat hati sudah terbidik untuk saling menyayangi satu sama lain, maka perasaan yang tumbuh akan melebihi rasa yang disebut dengan cinta.
Bersama Untuk Saling Memperbaiki Adalah Janji Suci Dua Insan Yang Memang Menyadari Bahwa Menikah Adalah Untuk Menyempurnakan Agama
Bersama untuk saling memperbaiki adalah janji suci dua insan yang memang menyadari bahwa menikah adalah untuk menyempurnakan agama, bukan hanya sekedar menunaikan rasa cinta dan bersama.
Tapi menikah adalah kehidupan baru, dimana keduanya yang memang dituntut untuk saling bertanggung jawab, baik dalam memperbaiki, mengajak dan mengarahkan kepada jalan yang lebih baik.
