Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik

Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik

Ingatlah wahai sahabat, tidak perlu berharap ungkapan terimaksih dari manusia, tetapi cukupkanlah Allah dihati.

Tentang kebaikan yang kau persembahkan untuk saudaramu, tentang pertolongan yang kau berikan pada saudaramu, dan tentang kebaikan yang kau lakukan hanya untuk mengajaknya menjadi lebih baik.

Maka cukupkanlah balasan dari Allah yang kau tunggu, jangan sampai kau menunggunya dari manusia, sebab manusia takkan bisa sepenuhnya membalasmu dengan baik.

Dan bila kau biarkan hatimu seperti itu adanya, maka pada akhirnya kau akan lelah melakukan kebaikan, dan kebaikan yang kau lakukan tentu akan menajdi sia-sia dihadapan Allah.

Tidak Usah Nunggu Pujian Dari Manusia, Karena Penilaian Manusia Belum Tentu Menjadikanmu Baik Seutuhnya

Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik
vice.com

Tidak usah nunggu pujian dari manusia, karena penilaian manusia belum tentu menjadikanmu baik seutuhnya, sebab penilaian manusia adalah semu. Mengapa dikatakan semu?

Baca Juga :  Wanita, Jaga Dirimu Baik-baik, Sebab Ayah Ibumu Selalu Mati-matian Menjagamu Agar Tetap Baik dan Terhormat

Sebab yang berhak menilaimu atas segala kebaikan yang kau perbuat hanyalah Allah, maka jadikanlah Allah dihati sebagai pengharapan terkuat dalam mengharap balasan kebaikan yang telah kau lakukan.

Karena Bila Kau Berharap Penilaian Allah, Maka Sudah Pasti Kau Akan Selalu Baik Seutuhnya Hingga Kelak Diakhiratnya Allah

Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik
sutterstock.com

Karena bila kau berharap penilaian Allah, maka sudah pasti kau akan selalu baik seutuhnya hingga kelak diakhiratnya Allah.

Sebab dengan selalu mengharap penilaian Allah maka kebaikan yang kau lakukan tentu akan menajadikanmu lebih baik, karena ikhalsnya hati yang kau miliki maka tentu akan membukakan jalan untukmu sendiri agar selalu berjalan pada kebaikan Allah.

Penilaian Allah-Lah Yang Seharusnya Kau Patrikan Dalam Hati, Agar Kau Selalu Terarah Dalam Kebaikan

Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik
istockphoto.com

Jadi, penilaian Allah-lah yang seharusnya kau patrikan dalam hati terus menerus, mengapa? Agar kau selalu terarah dalam kebaikan.

Baca Juga :  Cantik Itu Hanya Butuh Percaya Diri Untuk Selalu Tampil Apa Adanya, Namun Tidak Seadanya

Sebab, bila selalu penilaian Allah satu-satunya penilaian yang kau butuhkan maka tentu hatimu akan selalu tergerak untuk melakukan kebaikan hanya karena Allah, dan hatimupun takkan sedikitpun mengharap balasan dari manusia, bila yang kau lakukan kebaikan memang untuk kebaikan sesama.

Bila Hati Sudah Pandai Menacari Ridla Allah Dengan Terus Mengharap Penilaian-Nya, Maka Sudah Pasti Hidupmu Akan Selalu Damai Dan Berkah

Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik
sutterstock.com

Bila hati sdah pandai mencari ridla Allah dengan terus mengharap penilaian-Nya, maka sudah pasti pula hidupmu akan selalu damai dan berkah.

Karena kedamaian dan keberkahan hidup itu tercipta saat kau mampu ajarkan hatimu untuk terus mengahrap kebaikan dari Allah, terus mengharap penilaian dari Allah, dan terus percaya bahwa Allah akan selalu mempersebahkan yang terbaik untukmu.

Baca Juga :  Mengkotak-Kotakkan Manusia Dari Pandangan Mata Membuat Kita Kehilangan Kesempatan Untuk Mengenalnya

Sebab Hanya Penilaian Allah Satu-Satunya Jembatan Agar Kita Selalu Menajdi Lebih Baik Setiap Saatnya

Tak Perlu Berharap Ungkapan Terimakasih Dari Manusia, Cukupkan Allah di Hati Sebagai Pemberi Penilaian Terbaik
sutterstock.com

Sebab hanya penilaian Allah satu-satunya jembatan agar kita selalu menajdi lebih baik setiap saatnya. Mengapa demikian?

Karena bila hanya penilaian Allah yang kita perhitungkan, maka untuk melakukan kebaikan takkan pernah membuat kita letih, ntah kebaikan itu untuk diri sendiri ataupun untuk diri orang lain.