Pepatah mengatakan bahwa nasehat itu ibarat jamu pahit yang hasilnya menyehatkan, sama halnya dengan teguran yang berupa nasehat.
Ia kadang tidak mengenakkan hati saat didengar, tapi siapa sangka yang demikianlah yang akhirnya membuat kita bertahan dalam kebaikan.
Iya, teguran itu memang sagatlah pahit, tetapi mendidik hati jika diterima dengan baik dan penuh kerendahan hati. Tapi teguran bisa merusak hati dengan rasa benci, bila diterima dengan penuh kesombongan, merasa diri selalu benar.
Tidak Usah Keburu Tak Enak Hati Saat Ditegur, Tapi Besyukurlah Karena Orang Lain Masih Peduli Denganmu
Oleh karenanya, agar hati tidak timbul rasa benci ataupun marah saat ditegur, bertindaklah lapang dada dengan terus bersyukur.
Tidak usah keburu tak enak hati, tapi tetaplah rendah hati dan bersyukur karena teguran orang lain adalah tanda mereka masih peduli denganmu.
Berterimkasihlah Karena Mereka Masih Mau Menyempatkan Dirinya Untuk Tetap Menjagamu Dalam Kebaikan
Berterimakasihlah karena mereka masih mau menyempatkan dirinya untuk tetap menjagamu dalam kebaikan.
Mereka menegur bukan karena ingin menjatuhkanmu, justru merek tidak rela bila harus melihatmu terjatuh dalam kesalahan.
Karena Teguran Sebenarnya Adalah Tanda Cinta, Tanda Sayang, Dan Tanda Peduli
Maka, sampai kapanpun dan dimanapun kamu berada senangilah yang namanya teguran, karena teguran orang lain kepada kita sebenarnya adalah tanda cinta, tanda kasih sayang, dan tanda bahwa mereka masih sangat peduli dengan kita.
Sebaliknya, bersedihlah saat tak ada satupun yang berani menegur kita saat melakukan kesalahan, karena artinya mereka memang tengah menugggu kehancuran kita. Na’udzubillah
Jadi Saat Ada Orang Yang Menegurmu, Bersabarlah Dan Terimalah Dengan Lapang Dada
Jadi, saat ada orang yang menegurmu, bersabarlah dan terimalah dengan lapang dada. Ikhlaslah meski bahasa yang digunakan kadang terdengar kasar.
Sebab tujuan mereka pastinya satu, yaitu ingin menjagamu dari kesalahan, dan tentunya mereka tak tega bila harus melihatmu terjerumus pada kenistaan yang sama terus menerus.
Sikapi Teguran Itu Dengan Bijak Dan Jadikan Sebagai Kendali Hati Agar Tetap Terjaga Dalam Kebaikan
Sikapi teguran itu dengan bijak dan jadikan sebagai kendali hati agar tetap terjaga dalam kebaikan, jangan marah dan jangan pula membenci.
Karena bagaimanapun teguran itu sampai terdengar ditelingamu sudah pasti mempunyai tujuan yang mulia, maka berhusnudzan saja agar teguran itu selalu sampai dihati dengan sempurna.