Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah

Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah

Iya terkadang kita lebih bingung saat kehilangan koneksi internet, ketimbang kehilangan koneksi dengan Allah, buktinya tak sedikit dari kita yang enak-enakan menikmati koneksi internet sehingga akhirnya lupa untuk mengingat Allah.

Banyak diantara kita yang begitu girangnya mendengar paket internetan murah, tetapi kita tak pernah girang saat Allah memangil kita untuk mengahdapnya dalam shalat yang lima waktu, dan hal itu terbukti saat adzan berkumandang kita masih asyik dengan internetan yang kita miliki.

Kita tidak pernah menyadari bahwa kenikmatan yang kita miliki sesungguhnya adalah jebakan syetan untuk mengelabuhi kita pada hal-hal yang akan menjerumuskan pada keburukan.

Kita Kadang Marah Saat Internetan Yang Kita Nikmati Tiba-Tiba Tidak Lancar, Tapi Kita Tak Pernah Marah Saat Kita Tak Bisa Menjaga Diri Dan Seadanya

Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah
shutterstock.com

Dan kita terkadang marah saat internetan yang kita nikmati tiba-tiba tidak lancar, tapi kita tidak pernah marah saat kita tak bisa menjaga diri dan selalu berbuat seadanya.

Baca Juga :  Tak Ada Insan Suci Yang Tak Mempunyai Masa Lampau, Dan Tak Ada Insan Berdosa Yang Tidak Mempunyai Masa Depan

Hal itu terbukti saat kita kadung asyiknya bermanja-manja dengan sosial media, hingga akahirnya lupa menjaga tanggung jawab kita pada Allah.

Kita Kadang Kesel Dan Mengomel Tidak Jelas Saat Kuota Yang Kita Nikmati Tiba-Tiba Habis, Tapi Kita Tak Pernah Marah Saat Akhlaq Mulai Amburadul

Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah
shutterstock.com

Kita kadang kesel sekesel-keselnya dan mengomel tidak jelas saat kuota internetan yang kita nikmati tiba-tiba habis, tetapi kita tidak pernah marah saat akhlaq mulai amburadul.

Kita tak menyadari bahwa bahwa budi pekerti baik ynag kita miliki mulai luntur, hanya karena terfokusnya kita pada kesenangan nafsu, bukan pada penjagaan diri.

Kita Kadang Ingin Memaki Saat Paket Data Cepat Habis, Tapi Kita Tak Pernah Memaki Diri Sendiri Saat Paket Keimanan Menipis

Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah
shutterstock.com

Kita kadang ingin memaki saat paket data yang kita gunakan cepat habis, tetapi kita tidak pernah sekalipun memaki diri sendiri saat paket keimanan sudah mulai menipis.

Baca Juga :  5 Dampak Buruk Bagi Kamu yang Malas Cuci Muka

Hal itu terbukti saat kita sealalu menunda-nunda untuk beramal baik hanya karena kita masih sibuk dengan berbagai kesenangan yang ada di dunia maya.

Seringkali kita menunda untuk menyegerakan shalat hanya karena alasan “nanggung bentar lagi”, sebab saking asyiknya bermain game atau semacamnya.

Kita Kadang Mengeluh Saat Tak Punya Uang Untuk Membeli Internetan, Tapi Kita Tak Pernah Mengadu Dengan Benar-Benar Saat Berhadapan Dengan Allah

Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah
shutterstock.com

Kita kadang mengeluh saat tidak mempunyai uang membeli paket internetan, tetapi kita tidak pernah mengadu dengan benar-benar saat berhadapan dengan Allah, terutama dalam shalat.

Kita terkadang saking gelisahnya tak mempunyai uang untuk bisa membeli paketan internetan tersebut, meski dalam keadaan shalat masih saja teringat jelas dalam otak dan memutar otak untuk menemukan solusi terbaik, padahal koneksi paling menguntungkan adalah saat kita benar-benar menghadap Allah dalam shalat.

Baca Juga :  Cara Membuat NIB Secara Online dengan Mudah

Kita Kadang Khawatir Saat Tahu Batas Internetan Yang Kita Nikmati Akan Berakhir, Tapi Kita Tak Pernah Khawatir Kapan Batas Hidup Kita Akan Berakhir

Terkadang Kita Lebih Bingung Saat Kehilangan Koneksi Internet, Ketimbang Kehilangan Koneksi Dengan Allah
shutterstock.com

Kita kadang khawatir saat tahu batas internetan yang kita nikmati akan berakhir saat ini, tetapi kita tidak pernah merasa khawatir kapan batas hidup yang kita nikmati akan berakhir.

Kita tak pernah gelisah memikirkan bagaimana jika tiba-tiba malaikat maut datang menjemput untuk mengahadap Allah, sedang amal masih belum cukup sebagai pertanggung jawaban.