Benar sekali, terkadang seseorang menasehati kita bukan karena dirinya bijaksana, tetapi karena ia telah mengalami masalah yang sama. Maka, terimalah nasehat baik orang lain dengan baik dan bijak, agar kehidupan yang kita jalani selalu disanding oleh kebaikan.
Karena pengalaman hidup bukan hanya dapat kita maknai saat kita sudah melewatinya, tetapi dengan melihat kehidupan orang lainpun akan menjadi pengalaman hidup bagi kita, tergantung seberapa bijak kita melihat dan memaknainya.
Terimalah Nasehat Orang Lain Dengan Ikhlas Tanpa Harus Melihat Siapa Dirinya
Maka, terimalah nasehat orang lain dengan ikhlas tanpa harus melihat siapa dirinya, pandailah dalam memaknai kebaikan yang orang lain sampaikan, jangan hanya karena dia tidak baik keseluruhan lalu kamu tidak mengindahkan apa yang ia sampaikan.
Jangan Mencibir Nasehat Baik Walau Yang Menyampaikan Belum Bisa Menjadi Baik
Jangan biasakan mencibir nasehat baik dari orang lain, walau yang menyampaikan belum bisa menjadi baik. Sebab bisa jadi ia menasehatimu akan kebaikan tak lain hanya karena ia telah menyesal sebab dimasa yang lalu ia telah berbuat seadanya dalam menjalani hidupnya.
Menyampaikan Kebaikan Tidak Harus Menunggu Diri Ini Bersih Dari Kesalahan Dan Dosa
Karena memang menyampaikan kebaikan tidak harus menunggu diri ini bersih dari kesalahan dan dosa, siapapun berhak menyampaikan kebaikan, sebab itulah mengapa Allah memerintahkan kita untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan, tanpa harus ada kalimat setelah menjadi baik.
Kebaikan Harus Selalu Ditegakkan Walau Sadar Diri Kita Belum Sepenuhnya Baik
Karena kebaikan memang harus selamanya selalu kita ditegakkan, walau sadar diri ini belum sepenuhnya menjadi baik, sebab saat kita sudah berani menegakkan kebaikan maka tentu Allah akan secara perlahan akan menjadikan kita insan yang lebih baik melalui hidayah-Nya.
Kebijaksanaan Dalam Berbuat Baik Dapat Dilihat Dari Sebagaimana Orang Tersebut Menyerukan Kebaikan Walau Dirinya Belum Sepenuhnya Baik
Dan kebijaksaanaan dalam berbuat baik dapat dilihat dari sebagaimana orang tersebut menyerukan kebaikan walau dirinya belum sepenuhnya baik. Karena orang baik yang sebenarnya adalah ia yang saat melakukan kesalahan cepat-cepat menyadari kesalahannya dan tak bodoh untuk memperbaikinya, serta tak pernah bodoh untuk menyampaikan kebaikan agar orang lain tak terjerumus pada kesalahan yang pernah ia lakukan.