Dear lelaki, tidak usah mendekati jika tak berniat menikahi, tidak usah mencintai jika tak berani mendatangi walinya. Jadi, tidak usah tebar pesona dan menjadikan perkataan manismu sebagai jembatan untuk meluluhkan hatinya, jika pada akhirnya kau tak mau bertanggung jawab hingga akhir.
Apakah kamu tahu lelaki hebat itu seperti apa? Lelaki hebat itu adalah ia yang sedikit ucapannya, namun besar tindakannya.
Jika ia cinta, maka ia tak hanya bermodal janji semu dan rayuan manis belaka, tetapi ia akan memberanikan dirinya untuk mendatangi orang tuanya, lalu dengan gagahnya tanggung jawab menikahinya.
Lelaki hebat itu bukan ia yang hanya tahu bahwa mencintai itu indah, tetapi ia yang bijaksana mengambil tindakan mengindahkan cinta yang ada pada jalan yang memuliakan, sebab ia tahu bahwa cinta itu adalah memuliakan.
Jangan Mendatanginya Jika Hanya Ingin Membuatnya Patah Hati, Karena Untuk Bangkit Dari Rasa Sakit Itu Perlu Proses
Maka dari itu, jangan mendatanginya jika hanya ingin membuatnya patah hati, karena untuk bangkit dari rasa sakit itu perlu proses.
Salahnya siapa? Jika kau bertanya demikian untuk sebuah pembenaran, maka jawabannya adalah salahnya dirimu yang membual dan mengajaknya dalam kesalahan.
Karena ketidak bijaksanaanmu memaknai cinta, membuatnya lupa bahwa kehormatannya telah ia gadaikan hanya untuk menerima cinta yang tak pantas darimu, dan hanya mengundang mala petaka dan menjauhkannnya dari kasi sayang Allah.
Mohon, Hargai Perasaan Seorang Wanita, Karena Wanita Lebih Menggunakan Hati Dibanding Logika
Mohon, hargai perasaan seorang wanita, karena wanita lebih menggunakan hati dibanding logika. Jadi, jika kau menyalahkannya karena terlalu bodohnya ia tidak mengenali maksud bualanmu, maka itu adalah salah besar.
Karena bila kau memang pintar, harusnya kau tahu dan bisa memhami bahwa hati wanita sangatlah lembut, lalu mengapa pula kau masih memancingnya dengan bualan tak pantasmu?
Bukan Karena Wanita Itu Terlalu Bodoh. Hanya Saja, Fitrahnya Seorang Wanita Memang Lebih Lembut Hatinya
Ingat, bukan karena wanita itu terlalu bodoh. Hanya saja, fitrahnya seorang wanita memang seperti demikian, ia dicipta indah dengan hati yang lebih lembut dari hatimu sebagai seorang laki-laki.
Maka, jika kau benar-benar memahami tanggung jawabmu sebagai seorang laki-laki, sudah tentu kamu tidak akan menjadikan hatinya sebagai bahan percobaan perasaan cintamu yang hanya bualan sesaat.
Jadi Untukmu Para Lelaki Diluar Sana, Jangan Hanya Berani Mencintai, Tapi Beranilah Menikahi
Jadi, untukmu para lelaki diluar sana, jangan hanya berani mencintai, tapi beranilah menikahi. Miliki ia dengan ikatan pasti pernikahan, beranilah untuk mendatangi orang tuanya sebelum kau membuatnya jatuh terlalu dalam akan cinta yang ada.
Dan sadarilah dengan bijaksana bahwa pada dirinya ada kehormatan yang dipertaruhkan demi menjaga cinta darimu, maka jika kamu sadar akan hal itu, sudah tentu kamu akan memuliakannya, bukan?
Karena Cinta Yang Hakiki Itu Mendekati, Mencintai, Menikahi, Memiliki, Dan Menafkahi
Karena cinta yang hakiki itu adalah mendekati, mencintai, menikahi memiliki, dan menafkahi. Maka, jangan sampai saat kau tertarik padanya, kau hanya berani mendekati, mencintai, mencicipi, lalu pergi.
Sadarilah dengan bijaksana, bahwa hatimu, tubuhmu, dan pikiranmu dicipta lebih dari seorang wanita, sebab apa?
Sebab Allah ingin kau melindunginya, menneruskan penjagaannya, bukan malah menghinakannya dengan ketidak sadaranmu mengemban tanggung jawabmu sebagai seoarang laki-laki.