Setelah menikah seorang wanita sepenuhnya menjadi milik dan tanggung jawab dari lelaki yang menikahinya. Ketika sudah menikah nanti surga seorang wanita tidak lagi “di telapak kaki ibunya” melainkan atas dasar ridho dari suaminya.
Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang lelaki, meski menikah lelaki tak lantas menjadi milik istrinya, ia tetap milik ibunya dan syurganya tetap atas dasar ridho dari ibunya bukan dari istrinya.
Karenanya kelak saat kau sudah menikah sudah menjadi tugasmu untuk membantu suamimu untuk tetap taat pada ibunya, jika kau ingin membuat suamimu masuk syurga.
Kelak Bagaimana Sikap Seorang Lelaki Pada Ibunya Bergantung Pada Wanita Yang Dinikahinya
Saat menikah nanti bagaimana seorang lelaki memperlakukan ibunya bergantung pada sikap istrinya. Semakin baik wanita yang dinikahinya maka akan semakin baik pula ia akan memperlakukan ibunya.
Karenanya kelak kalau suamimu tetap taat pada ibunya meski sudah menikahimu dan memiliki anak itu artinya kamu termasuk wanita dan seorang istri yang baik. Begitu pula sebaliknya kalau suamimu tidak taat pada ibunya itu artinya bisa jadi kamu bukanlah termasuk wanita atau istri yang baik.
Karena Terkadang Besarnya Cinta Seorang Lelaki Pada Wanita Mampu Membuat Dirinya Lupa Pada Ibunya
Begitulah cinta, terkadang mampu membuat orang lain mau melakukan apa saja demi bisa membahagiakan wanita yang dicintainya. Terlebih lagi jika istrinya (kamu) sudah melahirkan anaknya kelak, saat itu tentu saja rasa cinta suamimu akan semakin tambah besar pada dirimu.
Hingga sangat mungkin jika suatu saat nanti ia akan mulai melupakan ibunya. Saat itulah tugasmu sebagai seorang istri untuk menyaarkan suamimu untuk tidak lupa pada siapa wanita yang melahirkannya.
Sebesar Apapun Cinta Suamimu Pada Ibunya Kamu Tidak Boleh Cemburu Dan Iri Pada Ibu Mertuamu
Bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti kamu akan merasa suamimu lebih cinta pada ibunya dan kamu merasa “cemburu”. Hal itu wajar-wajar saja dan normal bila kamu merasa cintamu “terbagi”.
Namun sekesal apapun dirimu pada suamimu karena merasa dia lebih peduli pada ibu mertuamu, kamu tidak boleh iri pada ibu mertuamu dan merasa suamimu lebih cinta atau lebih peduli pada ibunya.
Karena cinta suamimu padamu juga sama besarnya hanya saja kamu perlu tau bahwa cinta untukmu dan untuk ibunya berbeda, maka pahamilah.
Cintailah Ibu Mertuamu Sebagaimana Kamu Mencintai Ibu Kandungmu Sendiri
Ibu dari suamimu memang tidak memiliki hubungan darah denganmu, namun kau harus mencintai dan memperlakukannya sebagaimana kamu meperlakukan ibumu sendiri, sekalipun ibu mertuamu tidak suka pada dirimu. Hal itu adalah salah satu cara untuk membantu suamimu tetap mencintai ibunya.
Suamimu mungkin sibuk mencari nafkah untukmu karenanya tetaplah mencintai ibunya, perlakukan ibunya dengan baik menggantikan dirinya yang sibuk. Kalau bukan karena ada ibunya mungkin kau tak akan bisa memiliki anaknya (suamimu).
Jangan Menjadi Seorang Istri Yang Menjadikan Suamimu Durhaka Pada Ibunya
Jangan jadi seorang wanita atau istri yang menjadikan suamimu durhaka pada ibunya, kalau kau menjadikan suamimu lupa pada tanggung jawab kepada ibunya itu tandanya kau bukan termasuk istri yang baik.
Karenanya bantulah suamimu menjadi suami yang bertanggung jawab, bukan hanya kepadamu saja namun juga pada ibunya sendiri.