Wanita shalehah itu adalah wanita yang tegar menjaga maruah serta apa yang lahir dari dirinya, dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuklah wajahnya, suaranya, senyum tawanya, jalannya, tulisannya, bahkan namanya sekalipun.
Nilai wanita bukan terletak pada pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.
Wajah Bukan Aurat Tetapi Ada Kalanya Ia Menjadi Aurat Jika Kamu Tidak Pandai Menjaganya Dengan Malu
Allah melarang wanita beriman menunjukkan perhiasannya, kecuali apa yang telah dzahir dari padanya. Karena ulama’ Syafi’e berpendapat makna “apa yang dzahir daripadanya” adalah muka dan telapak tangan, tetapi bagi wajah yang bisa mengundang fitnah, ia tetap menjadi aurat.
Wanita yang khawatir wajahnya dapat melalaikan lelaki yang memandangnya pasti akan menganggapnya sebagai aurat, lalu mengenakan purdah/niqab pada wajahnya.
Mungkin berat bagi wanita untuk mengamalkannya, tapi cukuplah dengan tidak terlalu menonjolkan diri di hadapan lawan jenis atau tidak menjadikan wajah kita sebagai pajangan umum disosial media.
Suaranya Bukan Aurat, Tapi Ada Kalanya Ia Menjadi Aurat Jika Tidak Bisa Menjaganya Dengan Malu
Wanita yang memahami arti kesolehan tidak akan melembutkan suaranya di hadapan ajnabi karena memahami perintah Allah SWT,
“Maka janganlah kamu melemah lembutkan suara dalam bebicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit hatinya.” (Surah Al-Ahzab, 33)
Bertegaslah Apabila Berurusan Dengan Laki-Laki Yang Bukan Mahram Atau Ajnabi
Jadi, bertegaslah apabila berurusan dengan lelaki yang bukan mahram atau ajnabi. Berurusanlah dengan laki-laki ajnabi tanpa mendatangkan keadaan khalwat (berdua-duaan), jika memang hal itu dibutuhkan, ntah karena pekerjaan ataupun sedang berguru.
Karena khalwat paling mudah terjadi biasanya terjadi jika laki-laki dan wanita berduaan dengan tanpa malu dan melupakan iman, seperti halnya dalam hubungan cinta terlarang (Pacaran), sadarilah bahwa khalwat adalah bunga zina.
Berbicaralah Sesuai Dengan Kebutuhan Yang Ada, Ntah Ketika Berhadapan Atau Berhubungan Di Media Sosial
Berbicaralah sesuai dengan kebutuhan yang ada, tidak melebih-lebihkan dengan bermanja-manja, ntah ketika berhadapan ataupun berhubungan di media sosial.
Jangan bersenda gurau di telfon atau SMS dengan bahasa yang melenakan nafsu, sebab hal itu akan menjerumuskanmu pada dasar cinta terlarang sehingga menyebabkan nafsu syahwat bergelora.
Shalehakanlah Dirimu Wahai Wanita, Dengan Selalu Bermuru’Ah Dan Pertegaslah Menjaga Diri
Maka, shalehahkanlah dirimu wahai wanita, dengan selalu bermuru’ah dan selalu pertegaslah menjaga diri, agar kehormatanmu sebagai wanita muslimah tetap terjaga deengan bijaksana, sehingga dirimu bukan hanya digemari tetapi dihargai dan dihormati.