CILEGON – Seorang warga berjulukan Nasluha yang tinggal di Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon mengaku memiliki pengalaman pahit karena ditolak RSUD Cilegon dikala menenteng keluarga yang sedang kritis.
“40 hari sudah sang Kakak saya meninggal, saya masih menerawang kejadian itu. Pihak RSUD Cilegon menolak, lalu pindah ke RS Kurnia, sayangnya abang tersayang sudah tidak mampu ditolong lagi,” katanya, jumat (06/11/2020).
Ia berharap tidak ada lagi orang sakit ditolak dengan alasan apa pun itu.
“Seharusnya apa pun kondisinya, peran rumah sakit ya langsung kasih langkah-langkah. Jangan lagi dibentuk ribet dengan hukum,” lanjut Nasluha saat curhat bareng Calon Wakil Wali Kota Cilegon Firman Mutakin
Penanganan kesehatan seharunya tidak membeda-bedakan, apalagi persoalan Jaminan Kesehatan. Nasluha mengharapkan siapa pun punya hak yang sama menerima penanganan kesehatan.
“Semoga kedepannya tidak ada lagi yang bernasib sama, ditolak rumah sakit,” lanjutnya.
Menanggapi ganjalan itu, Calon Wakil Walikota Cilegon Firman Mutakin menjawab pentingnya memperbaiki pelayanan RSUD Cilegon. Fasilitas kesehatan harus memadai sebab bagian dari hak asasi insan yang harus dipenuhi.
“Ini memang bukan kisah baru. Manajemen pelayanan dan kemudahan memang aku rasakan juga kurang. Untuk itu perbaikan harus secepatnya dilaksanakan,” kata pemain drama ftv ini.
Pria disapa Lian Firman menyatakan, perbaikan RSUD Cilegon menjadi prioritas program kerja bersama Calon Wali Kota Cilegon H. Ali Mujahidin.
“Kita kasih berobat gratis dengan Kartu Cilegon Sehat (KCS) Ini buat mengcover BPJS dari sentra,” jelasnya.
Sistem pelayanan online pun akan dipraktekkan untuk memudahkan pendaftar yang hendak berobat. Selama ini pendaftaran pasien secara pribadi untuk berobat senantiasa mengantri dan menumpuk.
“Kita mampu daftar online. Bisa mendapatkan kepastian pelayanan pemeriksaan eksklusif dengan dokter poli. Jika ada ganjalan, bisa gunakan Castumer care dan eksklusif terhubung dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota,” pungkasnya.
(Red)
