Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya

Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya

Seringkali kita temukan seseorang yang mengalami patah hati menvonis bahwa cinta itu kejam, padahal yang membuatmu patah hati itu sebenarnya bukan cinta, tapi besarnya harapan yang kau pertaruhkan kepadanya.

Coba saja dari awal menjalin sebuah hubungan kamu telah bijak mengendalikan hatimu dengan baik dan benar, maka sungguh rasa yang mendayuh saat disakiti atau dikecewakan takkan pernah kamu rasakan.

Yang Membuatmu Kecewa Sebenarnya Bukan Karena Rasa Sayangmu, Tapi Karena Rasa Percayamu Padanya Melebihi Percayamu Pada Allah

Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya
instagram.com/devinaayudia

Sulit memang berbicara kepada seseorang yang tengah hangat-hangatnya menjalin cinta, kata nasehat seakan sebuah bualan, tapi ketika dibualin seakan-akan diberi nasehat bijak yang gampang masuk dipikiran.

Baca Juga :  Akan Ada Hikmah yang Hadir Setelah Sakitmu, Percayalah Allah Akan Cipta Kisah Indah Luar Biasa

Maka pantas saja bila pada akhirnya merasakan kecewa yang mendalam saat harapan tak seindah kenyataan.

Kebanyakan orang menyalahkan cinta, padahal yang membaumu kecewa sebenarnya bukan karena rasa cinta atupun rasa sayangmu, tapi karena rasa percayamu padanya kadang melebihi rasa percayamu pada Allah.

Coba Saja Dari Awal Kamu Percayakan Rasamu Kepada Allah Sepenuhnya, Maka Pasti Kamu Tidak Akan Patah Hati

Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya
instagram.com/devinaayudia

Karena coba saja jika dari awal menjalin hubungan cinta kamu percayakan rasa yang ada kepada Allah sepenuhnya, maka pasti kamu tidak akan pernah merasakan yang namanya patah hati.

Sebab dikala Allah yang menjadi jembatanmu untuk terus mencintai, maka tentu cinta yang merekah akan senantiasa membawa berkah, dan tidak akan menyisakan luka.

Baca Juga :  Cukup Kamu Tahu Saja, Allah Tidak Pernah Menjadikan Suatu Peristiwa di Dunia Ini Tanpa Maksud dan Tujuan

Karena Penjagaan Cinta Terhebat Adalah Allah, Sebab Itulah Mengapa Kamu Harus Memastikan Hatimu Untuk Tetap Merujuk Kepada-Nya

Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya
instagram.com/devinaayudia

Karena penjagaan cinta terhebat dalam menjalin cinta adalah terus melibatkan Allah, menjadikan Allah sebagai pengikat rasa terhebat, dan memasrahkan segalanya pada Allah dengan terus tawakkal kepada-Nya.

Namun sebaliknya, bila dari awal menjalin cinta kamu telah berpaling dari Allah, maka jangan heran bila kamu nanti mengalami patah hati yang sangat.

Jangan Biarkan Hatimu Menomerduakan Allah, Karena Sebaik Apapun Cinta Yang Kamu Temukan Tetap Akan Kalah Dengan Cinta Sejatinya Allah

Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya
instagram.com/devinaayudia

Oleh sebab itu, jangan biarkan hatimu menomerduakan Alalh dikala cinta hadir menyapa, karena sebaik apapun cinta yang kamu temukan akan tetap kalah dengan cinta sejatinya Allah.

Baca Juga :  Cinta Itu Perjalanan, Maka Jangan Pernah Berhenti Hanya Karena Kamu Telah Menemukannya

Hanya Allah yang tidak pernah mengecewakanmu saat merasakan cinta, karena semakin kamu percayakan rasa cintamu pada Allah maka akan semakin nyata pula kebaikan akan senantiasa menyandingmu.

Dan Jangan Mengeluh Saat Kamu Patah Hati, Karena Peristiwa Itu Kamu Sendiri Yang Memilih Dengan Mengabaikan Aturan Sang Pemberi Cinta

Yang Membuatmu Patah Hati Sebenarnya Bukan Cinta, Tapi Besarnya Harapan Yang Kau Pertaruhkan Kepadanya
instagram.com/devinaayudia

Dan jangan pernah mengeluh disaat kamu megalami patah hati dan kecewa, karena peristiwa itu adalah kamu sendiri yang memilih.

Kamu telah mengabaikan cinta dan aturan Allah, maka pantas saja bila patah hati kerap kali membuatmu ringkih, sebab memang kamulah yang terlalu berharap kepadanya, hingga lupa caranya berharap kepada sang pemberi cinta.