6 Tahun Terbaring Sakit, Nenek Karti Di Pandeglang Butuh Perlindungan

Default Social Share Image

PANDEGLANG, – Karti (55), warga Kampung Cibungur Mesjid RT 05, RW 02, Desa Cibungur, Kecamat Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten ketika ini sedang dalam kondisi memprihatinkan.

Nenek Karti menderita stroke setelah terjatuh sehingga tubuhnya lumpuh tak bergerak. Ia cuma mampu terbaring di atas kasurnya selama 6 tahun dewasa ini.

Saat ini Nenek Karti tinggal bersama putra Sematawayangnya di rumah bilik yang sudah cukup disantap usia. Putranya Wahyudin (30) bekerja serabutan untuk menyanggupi kebutuhan hidup sehari-hari. Nenek Karti ditinggalkan suaminya alasannya adalah bercerai sejak usia putranya 7 tahun silam.

6 Tahun Terbaring Sakit, Nenek Karti Di Pandeglang Butuh Perlindungan
Kondisi daerah tinggal nenek Karti

Oleh karena itu, Nenek Karti sangat membutuhkan perlindungan dari pemerintah dan para gemar memberi biar dapat memadai keperluan sehari-harinya. Selain itu Nenek Karti sangat berharap dirinya kembali pulih dan sehat mirip sediakala.

Baca Juga :  Reaktivasi Kereta Api Rangkasbitung -Labuan Segara Dibangun

Kepada reporter, Wahyudin (30) putra Nenek Karti mengaku bahwa dirinya tidak mampu meninggalkan ibunya karena ibunya tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk sekadar makan dan minumpun Nenek Karti harus dibantu oleh orang lain.

“Saya udah berkeluarga pak, kerja aku

serabutan pak, dan ibu saya ga bisa ditinggal, alasannya makan minum mesti di ambilin. Apalagi maaf untuk BAB atau buang air juga mesti dibantu,” tuturnya.

Wahyudin mengungkapkan, bahwa sebelumnya ia sudah beberapa kali menjinjing ibunya berobat, baik ke Rumah Sakit maupun pengobatan tradisional. Namun demikian, upayanya itu belum membuahkan hasil.

Dengan ekonomi yang terbatas, Wahyudin mengaku tidak mampu berbuat banyak untuk menenteng ibunya berobat, disamping itu ia juga mengaku kalau ibunya itu belum pernah menerima dukungan apapun dari Pemerintah. Padahal menurutnya beliau dan ibunya sangat patut menerima banyak sekali pemberian dari pemerintah.

Baca Juga :  Abuya Muhtadi Cidahu Minta Habib Rizieq Shihab Tunda Kunjungannya Ke Banten

“Pernah berobat ke rumah sakit, ketika punya uang. Selain itu ke tukang urut. Kalo ada

ongkos saya mau bawa ibu ke hebat syaraf atau tulang. Ibu saya ga pernah dapet batuan.

BPJS Kesehatan ga punya, sumbangan PKH ga ada, perlindungan dari pemerintah bentuk apa aja ga dapet. Kalau uji kelayakan kami juga patut,” ungkapnya.

Ia mengatakan, bahwa saat ini dirinya telah tidak mempunyai barang berharga apapun karena telah dia jual untuk biaya pengobatan ibunya. Dirinya berharap ada santunan dari pemerintah dan para dermawan untuk menolong pengobatan ibunya.

“Saya udah ga punya apa-apa, semuanya abis di jual buat biaya berobat ibu aku. TV pun aku jual. Apa aja yang laris saya jual,

Baca Juga :  Pangdam Iii/Siliwangi Lakukan Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Pandeglang

apa lagi musim ujan kaya gini pak aku kebanyakan nganggur,” tandasnya. (Agus/red)

Bagi dulur-dulur yang hendak berdonasi atau beramal untuk Nenek Karti mampu eksklusif ke tempat ia

Atau melalui rekening:

Bank BJB

No rek: 0104239293100

An: Muhamad Agus Salim

Setiap donasi yang di trsfr disertakan angka 200 pada nominal trasfer

Contoh: 1.000.200

Konfirmasi kontribusi :

082299622403.

Semoga setiap rupiah yang dulur-dulur berikan Allah ganti dengan berlipat ganda. Aamiin, Istajiblana ya Allah Aamiin.