PANDEGLANG, – Setelah diberitakan dan viral di media sosial (medsos) perihal satu keluarga di kampung Pasir Gedong RT 01/ RW 05, Desa Patia Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang yang tinggal di rumah reot dan nyaris roboh lantaran keluarga tersebut tak mempunyai ongkos untuk memperbaiki rumahnya.
Camat Patia Cecep Rohman didamping Kepala Desa Patia Syamsudin menyambangi rumah pasangan keluarga Mukri dan Sena yang tinggal di rumah tidak layak huni bareng putrinya Saroh dan satu cucunya. Dalam peluang itu, Cecep mengucapkan terima kasih atas isu yang diberikan. Ia mengaku belum mengetahui jika warganya tinggal di rumah yang sungguh memperihatinkan tersebut.
“Karena terus terperinci sejauh ini kami belum tau keberadaan kondisi warga kami seperti ini. Lalu aku hubungi Kepala Desa Patia untuk menentukan apakah benar warga kita atau bukan. Jika memang benar, kita carikan penyelesaian untuk kedepannya seperti apa. Praktis-mudahan ada pesan tersirat dibalik semua ini, dan apa yang kita rencanakan mudah-mudahan segera terwujud, Karena ini adalah keharusan kita semua,” tuturnya seperti dikutip dari MNnews, Rabu (23/12/2020)
Cecep memastikan, pihaknya akan bertanggung jawab dan menawarkan tunjangan stimulan untuk perbaikan rumah keluarga Mukri sehingga rumah yang ditempatinya tidak bocor dan tidak roboh.
“Walau agak telat, kami akan bertanggung jawab, minimal memperlihatkan semacam stimulan untuk perbaikan rumah ini. Walau hanya sederhana yang penting tidak bocor dan jikalau ada angin besar tidak roboh. Kami dari Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa akan menimbang-nimbang hal ini,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Patia Syamsudin menentukan bahwa pihkanya akan segera merenovasi rumah keluarga Mukri supaya menjadi rumah yang pantas untuk ditempati. “Secepatnya saja kita renovasi rumah ini dan kumpulin kayu yang ada semoga kurangnya nanti aku yang bantu,” tutupnya.
Dalam potensi itu, Camat Patia dan Kepala Desa Patia juga menyerahkan perlindungan berupa sembako kepada keluarga Mukri.
Ditempat yang sama, Sena istri Mukri menyampaikan, bahwa dirinya bukan tidak ingin memperbaiki rumahnya tersebut melainkan tidak mempunyai ongkos, bahkan untuk sekadar makan sehari-hari saja sukar.
“Kami punya kayu untuk materi bangunan untuk renovasi rumah ini, tapi hanya sedikit dan kami tidak punya biaya untuk renovasi, buat makan sehari-hari aja sulit. Kalo engga ada kerjaan, suami saya hanya mancing ikan. Itupun kadang kala dapatnya,” tuturnya. (Red)