KABARPANDEGLANG.COM – Hijrah artinya pindah. Hijrah Rasul artinya perpindahan Rasulullah saw. beserta sahabatnya dari Mekah ke Madinah. Beliau mampu menyatukan penduduk di Madinah dengan berbagai macam akidah. Membuat suatu kebijakan di mana seluruh kelompok tidak ada yang tersinggung dan tersakiti.
Beberapa Penyebab Nabi Muhammad saw. hijrah yaitu: alasannya atas perintah Allah Swt., serangan kafir Quraisy Mekah yang semakin meningkat, ada impian gres untuk berbagi Islam di Madinah. Muhajirin yakni orang-orang Mekah yang hijrah, sedangkan Anaar ialah orang-orang Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin.
A.Sebab-Sebab Rasulullah Hijrah
Bertahun-tahun Nabi Muhammad saw. menyerukan Islam di Mekah, tetapi kesannya hanya sedikit yang mengikuti pemikiran-Nya. Pada saat Nabi Muhammad saw. membutuhkan dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekatnya, justru isterinya, Siti Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, berpulang ke rahmatullah dalam waktu yang hampir bersamaan.Wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib menciptakan Nabi berada dalam suasana murung.
Di tengah kesedihannya, Nabi Muhammad saw. mengalami kejadian luar biasa, ialah Isra’ Mi’raj. Peristiwa itu terjadi pada 27 Rajab 621 M. Peristiwa ini menunjukkan pelajaran yang sangat berharga kepada Nabi Muhammad saw. Pada insiden tersebut, Nabi Muhammad saw. menerima perintah shalat 5 waktu dalam sehari semalam.
Setelah Isra’ Mi’rajNabi Muhammad saw. meneruskan dakwahnya dan mengabarkan insiden yang dialaminya. Kabar itu membuat kafir Quraisy menganggap Nabi Muhammad saw.
telah melaksanakan pembohongan. Usaha-usaha pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya terus digalakkan. Penyebab Nabi Muhammad saw. hijrah yakni:
- Karena atas perintah Allah Swt.,
- Karena serangan kafir Quraisy Mekah yang semakin meningkat,
- Karena ada impian gres untuk berbagi Islam di Madinah.
Pada tahun 621 M datanglah sejumlah orang dari Madinah, menemui Nabi di Bukit Aqaba. Mereka memeluk agama Islam. Peristiwa tersebut dikenal dengan Bai’at Aqaba I. Tahun 622 M, datanglah 73 orang dari Madinah ke Mekah.
Mereka merupakan Suku Aus dan Khazraj yang menemui Nabi dan mengajak berhijrah ke Madinah. Mereka menyatakan siap membela dan melindungi Nabi dan para pengikutnya dari Mekah. Peristiwa ini dikenal dengan Bai’at Aqabah II.
B.Perjalanan Hijrah Rasulullah saw
Dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam dari gangguan kafir Quraisy, Nabi Muhammad, atas perintah Allah, menetapkan hijrah dari Mekah ke Madinah. Namun sebelumnya, Nabi telah memerintahkan kaum mukminin semoga hijrah terlebih dahulu ke Madinah. Para teman pun segera berangkat secara membisu-membisu supaya tidak dihadang oleh kelompok kafir Quraisy.
Menjelang larut malam, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah Abu Bakar dan mengajaknya hijrah. Dalam perjalanannya, mereka berdua sempat bersembunyi di Gua ¢ur selama tiga hari tiga malam. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian itu selain Abdullah bin Abu Bakar, kedua orang puterinya, Aisyah dan Asma, dan pembantu mereka ‘Amir bin Fuhaira.
Pada hari ketiga, mereka berdua berangkat dan melanjutkan perjalanan. Supaya aman, Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar mengambil jalan yang tidak pernah dilalui manusia. Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan. Keduanya membawa NabiMuhammad saw. dan Abu Bakar menuju Tihama di bersahabat pantai Laut Merah.
Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw. singgah di Quba’. Di sana beliau membangun sebuah masjid. Masjid ini menjadi masjid pertama dalam sejarah Islam.
Pada hari Jumat pagi, ia berangkat dari Quba’ dan datang di perkampungan Bani Salim bin Auf tepat pada waktu Shalat Jumat. Shalat-lah dia di sana. Inilah Shalat Jumat pertama dalam Islam. Khotbahnya pun merupakan khotbah yang petama.
Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar datang di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kedatangan ia telah dinanti-nanti masyarakat Madinah.
C. Dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah
Setelah hingga di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai menciptakan acara kerja dan melaksanakannya ialah membangun masjid, mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, dan menciptakan perjanjian dengan penduduk Madinah
Langkah pertama, membangun masjid. Masjid yang pertama dibangun Nabi di Madinah yaitu masjid Nabawi. Masjid Nabawi dibangun pada bulan rabiulawal 1 hijriah (september 622 SM). Di antara fungsi masjid pada zaman Nabi adalah sebagai tempat mempersatukan umat, bermusyawarah perihal perkembangan Islam, mengkaji ilmu agama, bahkan sebagai sentra pemerintahan
Langkah berikut Nabi Muhammad saw. ialah mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dengan Ansar. Di antara para sahabat yang dipersaudarakan ialah:
No. | Muhajirin | Ansar |
---|---|---|
1. | Abu Bakar | Kharijah bin Zuhair |
2. | Umar bin Khattab | Itban bin Malik |
3. | Bilal bin Rabah | Abu Ruwaihah |
4. | Amir bin Abdillah | Sa’ad bin Muadz |
5. | Abdul Rahman bin Auf | Sa’ad bin Rabi’ |
6. | Zubair bin Awwam | Salamah bin Salamah |
7. | Usman bin Affan | Aus bin Tsabit |
8. | Thalhah bin Ubaidillah | Ka’ab bin Malik |
9. | Abu Huzaifah bin Utbah | Ubbah bin Bisyr |
10. | Ammar bin Yasir | Huzaifah bin Al Yaman |
Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum muslimin dan orang-orang nonmuslim di Madinah, yang kemudian disebut “Piagam Madinah”. Adapun isi piagam Madinah antara lain:
- Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan.
- Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum muslimin.
- Kaum Yahudi tetap dengan Agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin.
- Semua kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf.
- Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau menhadapi musuh.
- Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman.
- Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar.
- Semua penduduk Madinah dijamin keselamatanya kecuali bagi yang berbuat jahat.
Dengan acara-program cerdas yang dilakukan Nabi Muhammad saw., Madinah menjadi daerah yang sangat maju baik peradaban maupun kebudayaannya sehingga terkenalah dengan sebutan al-Madinah al-Munawarah (kota yang bercahaya).
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!