Bagaimana Sih Gaya Kepemimpinan yang Paling Baik?

Bagaimana Sih Gaya Kepemimpinan yang Paling Baik?

Bagaimana Sih Gaya Kepemimpinan yang Paling Baik? – Menempati posisi atasan mungkin mendorong insting naturalmu untuk memimpin. Kamu jadi antusias untuk menyusun program kerja dan target selama setahun. Membayangkan keberhasilan di ujung periode memang menyenangkan, namun tetap saja ada kekhawatiran yang muncul di benakmu.

Buat kamu yang introvertatau sering butuh penyesuaian lama, memikirkan cara mengatur rekan kerja agar kooperatif dan bisa menjadi kegundahan. Hmm, jangan khawatir lagi, sob. Latar belakang karyawan memang berbeda-beda tapi selalu ada cara kok untuk mengatur perbedaan itu. Salah satunya dengan gaya kepemimpinan situasional. Yuk kita pelajari lebih lanjut.

Sisi Gelap Entrepreneurship: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Bagi Para  Founder - Ziliun

Apa itu gaya kepemimpinan situasional?

Dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard, gaya kepemimpinan ini menekankan pada 2 faktor, yaitu tingkat kematangan karyawan dan tingkat kesiapan karyawan. Tingkat kematangan merujuk pada kompetensi dan level keahlian karyawan, sementara tingkat kesiapan karyawan dapat dilihat dari komitmen dan motivasinya dalam menanggung tanggung jawab.

Baca Juga :  Jangan Menertawakan Kesusahan Orang Lain, Bisa Jadi Besok Allah Balik Keadaanmu Menjadi Sepertinya

Nah, Hersey dan Blanchard ini membagi 4 gaya kepemimpinan berbeda sesuai tingkat kematangan dan kesiapan karyawan. Singkatnya, gaya kepemimpinan ini mau berkata “Sebelum kamu mengambil sikap, sebaiknya lihat dulu bawahanmu”

Tipe 1: Telling/Directing (Memberikan instruksi)

Karyawan yang cocok diberikan gaya kepemimpinan ini adalah mereka yang keahliannya belum mumpuni namun memiliki semangat kerja yang tinggi. Dengan menerapkan tipe ini, pemimpin lebih banyak memberikan instruksi yang jelas agar mereka mampu mengerjakan tugas dengan baik. Karyawan mendapat kepuasan dengan mendapatkan tugas yang jelas dan berhasil dikerjakan.

Tipe 2: Coaching 

Jika karyawan memiliki karakteristik berkomitmen yang masih rendah namun skill yang sudah mulai berkembang, ada baiknya gaya coachingini diterapkan, lho. Jika kamu menerapkan gaya ini, kamu harus mulai untuk menjalin relasi yang dekat dengan karyawan, agar kamu bisa memberi motivasi dan mereka pun terbuka terhadap permasalahan yang kadang menghambat kinerja mereka.

Baca Juga :  Lebih Baik Bertengkar Hebat Lalu Menemukan Solusi, Daripada Diam-diaman Bikin Sakit Hati

Tipe 3: Participating/Supporting

Karyawan di bagian ini memiliki kompetensi yang semakin tinggi, namun belum dapat mengembangkan komitmen atau antusiasme untuk mengemban tanggung jawab secara penuh. Dengan menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif, pemimpin tidak lagi banyak mengarahkan namun harus mampu mendorong mereka untuk ..

Tipe 4: Delegating

Bisa dibilang karyawan di tahap ini adalah yang paling mandiri. Selain memiliki skill yang paling jago dibanding teman-temannya di tipe 1,2, dan 3, karyawan disini memiliki rasa tanggung jawab penuh terhadap semua pekerjaan dan tugas yang diberikan oleh pemimpin. Di tahap ini, pemimpin tak lagi banyak mengurus hal-hal teknis tugas yang diberikan. Pemimpin cenderung mempercayakan karyawan karena ibaratnya karyawan yang berada di bagian ini sudah termotivasi dan sudah jago.

Baca Juga :  “Kekecewaan” Adalah Cara Allah Mengatakan “Bersabarlah Aku Punya Sesuatu Yang Lebih Baik Untukmu”

Nah itu tadi gaya kepemimpinan situasional. Lain kali, kita akan kenalan dengan gaya kepemimpinan lain. Ditunggu ya