Tak jarang kita temui seseorang berkata yakin bahkan sangat yakin pada ketentuan Allah, tapi saat Allah beri sebuah ujian atau cobaan dia malah yang paling depan berkata “Allah tidak adil terhadapku”.
Iya, begitulah bila keyakinan yang disuarakan hanya sebatas perkataan belaka, karena akhirnya iapun tak tahu bahwa sabar itu adalah sesuatu yang mengangumkan dan indah, bila diperjuangkan dengan terus merujuk pada Allah.
Yakin Itu Dihati Bukan Hanya Dibibir, Bila Tidak Maka Kau Akan Lupa Caranya Bersyukur
Kita harus selalu sadari, bahwa yakin itu dihati bukan hanya dibibir saja, karena bila tidak maka kau akan lupa caranya bersyukur.
Sebab, syukur itu tercipta saat hati benar-benar yakin bahwa Allah adalah penentu terhebat disemesta ini, oleh karenanya saat kau merasa yakin maka yakinlah sepenuh hati, jangan hanya sepenuh bibir.
Bila Yakinmu Hanya Dimulut Saja, Maka Kau Akan Mudah Mengeluh Saat Takdir-Nya Tak Sama Dengan Harap
Bila yakinmu hanya di mulut saja, maka kau akan mudah mengeluh saat takdir-Nya tak sama dengan harapanmu.
Dan saat yang kau tahu hanya mengeluh bila apa-apa yang menjadi ketentuan-Nya tak selaras dengan angan, maka disitulah kau akan terjebak dalam kenistaan.
Bila Yakinmu Hanya Sebatas Kata-Kata, Maka Kau Akan Mudah Mendustakan Nikmat-Nya
Bila yakinmu hanya sebatas kata-kata, maka kau akan mudah mendustakan nikmat Allah.
Karena keyakinan yang hanya sebatas kata-kata belaka akan selalu membuat pemiliknya resah saat Allah mentakdirkan lain dengan apa yang menjadi harapnya selama ini.
Itulah tanda-tanda lemahnya iman sehingga tidak sepenuhnya percaya akan kebaikan Allah di masa lalu dan masa yang akan datang.
Bila Yakinmu Hanya Polesan Lidah Saja, Maka Berprasangka Buruk Pada-Nya Bukan Lagi Hal Sulit Bagimu
Bila yakinmu hanya polesan lidah saja, maka berprasangka buruk pada-Nya bukan lagi hal sulit bagimu. Mengapa?
Karena sebenarnya hatimu masih saja dipenuhi dengan amarah, saat yang menjadi ketetapannya tak sesuai dengan apa yang menjadi anganmu selama ini.
Menjaga Keyakinan Itu Dihati, Agar Apapun Takdir Yang Diberikan-Nya Tak Mudah Kau Ratapi, Tapi Lebih Mudah Kau Syukuri
Menjaga keyakinan itu dihati, agar apapun takdir yang diberikan-Nya tak mudah kau ratapi, tapi lebih mudah kau syukuri secara pasti.
Karena bila yang kau tahu hanya meratapi kesedihanmu, maka tentu sampai kapanpun kau takkan pernah tahu bahwa bersabar dalam mengharap kebaikan Allah adalah sesuatu yang indah dan berharga.