Kapan Harus Resign untuk Fokus Berbisnis? – Sedang bekerja, tapi ingin berbisnis secara full time? Merasa dilema ingin mengajukan resign? Ada baiknya, sebelum Anda memutuskan untuk resign, pertimbangkan dengan matang.
Pertimbangkan matang-matang agar tepat menentukan kapan harus resign
Sebagian orang selain bekerja juga berbisnis. Seringkali, hal ini menjadi dilema. Apakah tetap menjalani keduanya, atau memilih salah satu saja? Kedua hal tersebut memang sangat bisa menyita energi Anda ketika dijalankan berbarengan.
Tak jarang, gagasan untuk resign pun muncul, sehingga bisa menjalankan bisnis dengan lebih maksimal. Salah perhitungan, ternyata Anda terlalu cepat resign dan malah bingung mencari pemasukan.
Agar tak terlalu lama terjebak dalam dilema, yuk simak hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika ingin resign untuk berbisnis!
Tanggungan keluarga
Jika Anda masih single dan belum berkeluarga, pengeluaran masih bisa minim. Lain halnya ketika Anda harus menafkahi keluarga, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
Baiknya sebelum memutuskan untuk resign, milikilah tabungan senilai minimal 6 bulan pengeluaran. Dengan demikian, kondisi keuangan keluarga tetap aman ketika Anda resign.
Pekerjaan saat ini
Apakah pekerjaan Anda saat ini menawarkan kesempatan bagus untuk belajar? Bagaimana dengan jenjang kariernya? Terkadang, apa yang Anda lakukan sebenarnya tidak terlalu buruk dan justru dapat menjadi wadah Anda untuk berkembang.
Pastikan bahwa bisnis Anda memiliki banyak alasan kuat, yang membuat resign tidak akan sia-sia. Buang jauh-jauh rasa menyesal atau kecewa ketika kelak sudah resign. Bisnis dapat menjadi sangat dinamis, sehingga Anda harus tetap semangat!
Gambaran risiko yang dihadapi
Bisnis tentunya memiliki risiko. Bagaimana jika bisnis Anda gagal, apa yang dapat terjadi? Maukah Anda untuk mengulang lagi dari awal?
Jika setelah fokus berbisnis Anda gagal dan tidak memiliki simpanan, Anda perlu berpikir matang-matang untuk resign pekerjaan. Jika Anda tidak keberatan untuk menghadapi risiko apapun, serta mau menikmati tantangan berbisnis, resign dapat membuat Anda merasa lebih puas dalam menjalani hidup.
Setiap orang berhak punya pilihannya sendiri, namun risiko akan selalu menyertai. Tentukan pilihanmu, beserta risikomu.
Keberadaan support system
Memiliki support system atau pihak-pihak dan sarana pendukung itu penting! Pastikan Anda memiliki rekan dan mentor yang dapat memberikan dukungan dan saran. Jika Anda terbiasa dengan kehadiran orang-orang di tempat kerja, Anda mungkin butuh teman, apalagi saat jenuh berbisnis.
Anda bisa, lho, menyewa tempat kerja bersama dengan pebisnis lain. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan. Selain memiliki teman, Anda juga memiliki partner diskusi, serta menghemat pengeluaran tempat kerja!
Bisnis Anda
Ada beberapa tanda aman yang memperlihatkan bahwa resign dan hanya fokus berbisnis perlu untuk dicoba.
Pertama, bisnis Anda sudah bisa menghasilkan revenue atau pendapatan. Sebelumnya, pastikan terlebih dahulu, apakah Anda perlu memberikan lebih banyak biaya atau lebih banyak waktu agar revenue semakin meningkat. Jika masalahnya hanya biaya, bukan waktu, mungkin Anda tidak perlu resign untuk mengelola bisnis.
Kedua, bisnis tersebut cukup untuk menghidupi Anda. Jika hasil dari bisnis yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tak apa mengandalkan bisnis dan resign dari pekerjaan.
Penutup
Merasa jenuh dengan pekerjaan bukan berarti pertanda kuat agar Anda perlu resign secepatnya. Memiliki bisnis sebagai pekerjaan utama juga berarti harus siap menghadapi risiko-risiko. Ingat, ini adalah keputusan besar bagi karier Anda. Pilihlah opsi yang paling bijaksana.
Perbanyak wawasan Anda terkait karier dan bisnis dengan membaca kumpulan artikel Kami. Banyak topik menarik dan up-to-date yang bisa Anda pilih. Salam sukses!