Menciptakan Batik Tulis Untuk Ekspo Kelas

KABARPANDEGLANG.COM – Batik di tanah air dibedakan menjadi dua, adalah batik klasik (batik Surakarta dan Yogyakarta) dan batik pesisir. Motif batik klasik dianggap masih asli atau belum terpengaruh budaya ajaib. Lain dengan batik pesisir yang telah banyak terpengaruh budaya gila.

Keunikan batik klasik, ialah motifnya lebih condong pada motif-motif geometris, pewarnaan yang santai serta lebih condong pada warna-warna gelap seperti cokelat, hitam, biru bau tanah, dan merah marun. Keunikan yang lain, yaitu adanya makna simbolis yang terkandung dalam motif hias batik klasik. Makna simbolis itu kebanyakan berupa doa atau impian yang baik-baik terhadap pemakainya.

Motif batik pesisir cenderung bersifat naturalis, menggunakan warnawarna cerah seperti merah, biru, hijau, dan jingga. Motif batik pesisir mengabaikan makna simbolis, dan Iebih menekankan segi keindahan motif. Selain itu, banyak ditemukan dampak budaya Eropa dan Cina pada motif pesisir.

Sebagai contoh, motif putri salju dan motif cinderela pada batik PekaIongan, dan motif mega mendung pada batik Cirebon. Di kawasan Jambi dan Cirebon terdapat batik dengan motif kaligrafi arab. Di Jambi, motif ini disebut motif basurek yang berarti bersurat, disebut demikian karena isinya merupakan belahan surat dalam Al-Alquran.

Baca Juga :  Kelompok Jamur Atau Fungi

Teknik pembuatan batik klasik tergolong unik. Batik klasik dibuat dengan canting tulis dan bahan perintang yang disebut malam atau lilin batik. Pada proses membatik dengan canting tulis, sebelum memulai perintangan, acuan atau motif digambar terlebih dahulu di atas kain. Kemudian, motif
ditutup malam.

Proses pemalaman dimulai dari motif paling luar yang biasanya besar. Kemudian, dilanjutkan pemalaman pada isen-isen (motif-motif kecil) yang Iebih rumit. Secara umum, proses pemalaman batik terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut.

  1. Nglowongi, yaitu proses pemalamam garis bidang contoh terluar.
  2. Nembok, merupakan proses pemalaman untuk menutup bidang pola agar tidak tercelup warna dikala dilakukan pencelupan.
  3. Mbironi, pada dasarnya sama dengan nembok, tapi proses ini hanya dilakukan jikalau warna biru pada kain direncanakan tetap berwarna biru.
  4. Nonyok, merupakan pemalaman pada bidang latar. Setelah melalui proses pemalaman, proses selanjutnya, yakni pewarnaan atau pencelupan dan nglorot atau pengilangan malam, yang biasanya dengan cara mencelupkan ke dalam air panas/mendidih.

Ayo Berkreasi

Sekarang, saatnya kamu berkreasi membuat batik dengan teknik perintangan sederhana. Perhatikan langkah-langkahnya, lalu tirukan. Berhati-hatilah ketika berkarya, apalagi ketika memakai api dan air mendidih. Perhatikan keselamatanmu.

Baca Juga :  Produk Kerajinan Limbah Kulit Jagung

1. Menyiapkan alat dan bahan

Sebelum menciptakan batik perlu dipersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Beberapa alat dan materi yang diharapkan dalam membatik antara lain sebagai brikut

  1. Kain Mori.
  2. Malam/Lilin.
  3. Zat Pewarna.
  4. Canting.
  5. Wajan dan kompor kecil.
  6. Gawangan dipakai untuk sandaran kain mori yang akan dibatik.
  7. Pinsil dan Kertas untuk membuat model motif batik
Batik di tanah air dibedakan menjadi dua Membuat Batik Tulis Untuk Pameran Kelas

2. Membuat contoh gambar pada kain

Sebelum melewati proses pembatikan seorang pengrajin biasanya akan membuat perencanaan gambar desain motif batik terlebih dahulu. Setelah proses pembuatan desain akhir dilakukan selanjutnya tinggal memindahkan contoh hias tersebut ke atas bahan kain. Pada proses pemindahan desain contoh ini terdapat dua metode yang mampu diterapkan, adalah dengan cara menjiplak dan mencontoh.

Batik di tanah air dibedakan menjadi dua Membuat Batik Tulis Untuk Pameran Kelas

3. Menutup bagian gambar dengan lilin

Kain yang sudah digambar lalu dibatik menggunakan canting yang sudah terisi malam atau lilin yang sudah dipanaskan. Untuk membatik kain cukup mengikuti gambar yang ada pada kain. Pada tahap ini memang diharapkan ketekunan dan khati-hatian biar hasil batik manis.

4. Menyiapkan larutan untuk merendam kain

Memberi warna pada kain tahap pertama dengan cara pencelupan kain yang sudah dibatik tulis pada larutan warna. Pada batik sogan Jogja dan Solo disebut dengan istilah Medel (Memberi wedel atau warna biru renta).

Baca Juga :  Sebab Dan Akibat Tidak Adanya Persatuan Dan Kesatuan

5. Mencelupkan dan menghilangkan lilin

Melorod, Mbabar atau Ngebyok (Menghilangkan lilin batik) menggunakan air panas supaya lilin batik leleh dan terlepas dari kain. Mencuci kain yang telah simpulan dilorod sampai kotoran dan sisa lilin benar-benar higienis. Setelah pembersihan, sebaiknya dikanji tipis-tipis supaya warna dan kain terlindungi, kemudian dijemur atau dikeringkan di daerah yang tidak terkena matahari pribadi.

Ayo Berdiskusi

Persiapkan pameran hasil karya bersama teman-sobat satu kelas sesudah ujian kenaikan kelas. Apa saja persiapan yang akan kalian lakukan. Coba, diskusikan bersama teman satu kelas. Kemudian, tuliskan hasil diskusi pada kolom berikut.

Diskusi Persiapan Pameran Kelas

No. Hasil Diskusi
1. Membuat panitia kecil.
2. Menentukan hari dan tanggal.
3. Menentukan daerah
4. Menentukan karya yang akan di pamerkan.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!