KABARPANDEGLANG.COM – Seni Teater adalah salah satu bentuk acara insan yang secara sadar menggunakan badan sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam sebuah dongeng pergulatan wacana kehidupan insan.
Pada pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang. Hal ini dikenal sebagai seni kolektif satu dengan yang lain saling membutuhkan. Pementasan teater agar lebih terarah perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing.
Pementasan tetaer merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab, seni teater bukan hanya saja melibatkan banyak seniman, melaikan juga mengandung banyak unsur. Unsur-unsur itu saling mendukung dan merupakan bab yang tidak dapat dipisahkan dari keutuhan pementasan drama.
Karena itu, semua unsur pementasan drama harus ada dan harus digarap dengan baik. Jika salah satu unsur tidak ada mampu, menjadikan pementasan drama tidak akan pernah terwujud. Langkah-langkah dalam pementasan teater antara lain sebagai berikut.
1. Membentuk Panitia
Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Dalam sebuah kepanitiaan yang harus diperhatikan yaitu menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan ialah membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Jika kepanitiaan bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan penonton yang banyak yang mampu menghargai pementasan kita.
Jika panitia sudah terbentuk maka menyusun peran, fungsi, dan tanggung jawab setiap unit sehingga lebih mudah dalam melakukan organisasi kerja. Setiap anggota panitia harus mengetahui kepada siapa menunjukkan laporan jikalau ada permasalahan di lapangan.
Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban kerja terbagi rata. Setelah panitia sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya yakni membagi tugas masing-masing anggota panitia seperti di bawah ini.
No. | Struktur Panitia | Tugas dan Fungsi |
1. | Pimpinan Produksi | Pimpinan produksi ialah orang yang ditunjuk untuk mengorganisir pementasan suatu seni pertunjukan. Tugas kontroling kerja kerumahtanggaan, operasional staf, pemilihan kawasan pementasan, hingga standar kualifikasi gedung yang digunakan sebagai pertunjukan produksi yakni kacakapan peran yang diembannya. |
2. | Pimpinan Artistik | Pimpinan artistik adalah pimpinan yang bertindak dan bertanggung jawab atas karya seni yang diproduksikan. Tanggung jawab artistik karya, performa penyajian sampai tata urut pementasan semoga dapat menyajikan urutan pementasan yang serasi adalah menjadi tanggung jawab pimpinan artistik. |
3. | Manager Panggung | Manager Panggung yakni orang yang mengkordinasi seluruh bab yang ada di panggung. Tugas dan tanggung jawab stage manager dan staf panggung adalah mengatur urutan pementasan berdasarkan advis arahan pimpinan artistik serta mengakumulasi aneka macam kebutuhan mulai dari alat-alat musik yang digunakan pementasan hingga bagaimana setting, pencahayaan, musik dan efek musik serta berbagai kebutuhan lain yang diminta pimpinan produksi atau penyaji karya seni dalam suatu produksi pementasan. |
4. | Asisten Manager Panggung | Asisten manager pangung bertanggung jawab pribadi kepada pimpinan artistik. Bagaimana cara mengatasi apabila tidak ada properti yang diminta oleh penyaji karya seni dan pimpinan artistik menjadi beban tugas dan tanggung jawab tangan kanan manager panggung. |
5. | Penata lampu | Penata lampu bertanggung jawab pribadi kepada pimpinan artistik. Masalah pencahayaan, jelas-padamnya lampu, serta bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan matinya lampu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah menjadi beban adab tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan tata cahaya. |
6. | Penata musik | Penata musik secara tidak eksklusif bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan dalam hubungannya dengan musik menjadi beban tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan musik dan sound. |
7. | Penata Gerak | Penata gerak secara tidak pribadi bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Beban tanggung jawab dan peran penata gerak ialah mengatur gerak semua pemain sehingga pertunjukan dapat berjalan dengan baik. |
2. Membuat Rancangan Pentas
Merancang tata teknik pentas merupakan pekerjaan yang rumit dan memerlukan tenaga. Pentas perlu dirancang sesuai dengan tema masing-masing kelompok yang akan tampil sebab merupakan representasi dari lakon yang akan di bawakan.
Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Naskah yang bercerita wacana lingkungan di hutan, maka harus merancang setting atau latar belakang panggung berupa gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibentuk tiga dimensi.
Pengetahuan perihal tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal bagaimana kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah kawasan pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas mampu menunjukkan citra untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan. Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Beberapa acuan panggung pementasan antara lain sebagai berikut.
Kita mampu memakai ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan sekolah bisa dijadikan panggung daerah pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud. Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi.
3. Melakukan Latihan
Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan kerja keras. Latihan teater biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan pribadi oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani pementasan.
Latihan yang baik diawali dengan latihan rutin berupa pemanasan, olah badan yang berguna mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang memiliki kegunaan untuk kesiapan peralatan suara pemain. Waktu latihan yang teratur dan mencukupi dalam setiap minggunya, maka pementasan yang baik bisa terwujud.
Sebelum latihan mengarah pada naskah untuk pementasan, sebaiknya kamu melaksanakan latihan-latihan untuk mengasah kemampuan spontanitas, improvisasi berupa permainan-permainan tugas atau Roleplay.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!