PANDEGLANG, – Warga Kampung Kadumalam, Desa Sukamanah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten selama satu tahun tinggal di rumah tidak pantas huni. Satu keluarga itu tinggal disebuah gubuk yang beratapkan terpal dengan ruangan berskala enam kali empat meter.
Pemilik rumah Yadi menceritakan, awalnya rumahnya roboh, sehingga mesti pindah beratapkan seadanya dengan beratapkan terpal. Hal tersebut terpaksa beliau lakukan lantaran dirinya bisa untuk membangun kembali rumahnya.
“Sekitar satu tahun tinggal seperti ini, karena rumah yang dahulu roboh. Saya disini tinggal berempat sama anak dan istri,” kata Yadi, seperti dilansir dari faktahukum.co.id Kamis (17/12/2020).
Bapak dua anak itu menuturkan, dikala hujan tiba, gubuknya itu sering mengalami bocor sebab atap terpal rumahnya itu telah usang dan berlubang, sehingga dikala malam hari harus tidur berhimpinan dengan anak dan istri.
“Apalagi kini demam isu penghujan, kami satu kamar berempat anak yang paling besar 10 tahun dan yang kecil empat tahun. Masak dan tidur juga di satu ruangan dengan sekat hanya dari kain,” tuturnya.
Yadi yang bekerja serabutan tersebut menyampaikan, dengan keadaan mirip itu, pihak desa telah mengenali bahkan pernah melaksanakan pendataan. Namun, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut, apalagi untuk menerima santunan.
“Kalau perlindungan dari pemerintah cuma PKH dan BPNT, tetapi kami sungguh berharap dapat pinjaman untuk membangun rumah, biar bisa lebih tenteram,” harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Menes Elam Lamri mengaku, jikalau pihanya telah mengajukan santunan untuk keluarga Yadi kepada instansi terkait mirip Dinas Sosial.
“Kami juga sudah sering mengajukan ke Dinas sosial melalui TKSK Menes. Infonya tadinya mau tahun ini dibantu, sebab ada covid-19 sehingga harus dipending, sehingga tidak jadi dibangunkan tahun ini,” tuturnya.
Sementara itu Camat Menes Ubaidilah mengaku, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait warganya yang tinggal beratapkan terpal.
“Wadooh, kesaya belum ada laporan, baik dari RT maupun kepala desanya. Siap nanti besok saya cek kelokasi, dan aku informasikan terhadap Dinas sosial, soalnya aku lagi di luar kota ini. Kalau memang ada, wadooh saya takut berdosa juga,” ungkapnya. (Red)