Nilai Persatuan Dalam Peninggalan Islam

KABARPANDEGLANG.COM – Islam masuk ke Indonesia sekitar kurun ke-13. Dalam waktu singkat agama Islam berkembang di Nusantara. Proses penyebaran agama Islam mampu berlangsung alasannya adalah menerima derma dari berbagai pihak. Adapun pihak-pihak yang berperan dalam berbagi ajaran Islam yaitu para pedagang dan ulama.

Hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara lain sangat bersahabat. Misalnya, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India. Ulama adalah orang yang mahir dalam agama Islam. Pada awal perkembangan Islam di Indonesia, peran ulama sangatlah penting. Tokoh-tokoh ulama sangat berjasa dalam penyebarluasan agama Islam.

Penyebaran Islam di Nusantara pada awalnya didorong oleh meningkatnya jaringan perdagangan di luar kepulauan Nusantara. Pedagang dan bangsawan dari kerajaan besar Nusantara biasanya yakni yang pertama mengadopsi Islam.

Kerajaan yang mayoritas, termasuk Kesultanan Mataram (di Jawa Tengah kini), dan Kesultanan Ternate dan Tidore di Kepulauan Maluku di timur. Pada akhir kurun ke-13, Islam telah berdiri di Sumatera Utara, periode ke-14 di timur laut Malaya, Brunei, Filipina selatan, di antara beberapa abdi kerajaan di Jawa Timur.

Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra, dan tradisi keagamaan. Berikut ini beberapa nilai persatuan yang terdapat dalam peninggalan bercorak islam.

1. Pondok Pesantren

Pondok pesantren, ialah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal bersama dan mencar ilmu di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau daerah tinggal sederhana terbuat dari bambu.

  • Mengajarkan persamaan status/tidak membeda-bedakan di antara sesama. Dalam pondok pesantren tercipta suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat.
  • Memupuk kebersamaan. Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan murung dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiah. Tidak ada dinding yang dapat memisahkan antara mereka. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga menghipnotis ke arah persatuan ummat dalam masyarakat sesudah mereka terjun di masyarakat.
Baca Juga :  Ilham Pokok Teks Kapal Phinisi, Kapal Penjelajah Dunia

2. Tradisi Sekaten

Sekaten yaitu tradisi membunyikan musik gamelan milik keraton. Pertama kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi wacana agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.

Yang pada akibatnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten ialah syahadatain.

Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke Nilai Persatuan dalam Peninggalan Islam

Sekaten juga biasanya bersamaan dengan acara grebek maulud. Puncak dari acara sekaten ialah keluarnya sepasang gunungan dari Masjid Agung sesudah didoakan oleh ulama’-ulama’ keraton. Banyak orang yang percaya, siapapun yang menerima kuliner baik sedikit ataupun banyak dari gunungan itu akan menerima keberkahan dalam kehidupannya.

Beberapa hari menjelang dibukanya sekaten diselenggarakan pesta rakyat. Nilai persatuan dalam program sekaten antara lain sebagai berikut :

  • Sekaten diadakan sebagai salah satu upaya dalam menyiarkan agama Islam. Karena orang Jawa pada ketika itu suka dengan gamelan, maka pada hari raya Islam adalah hari lahirnya Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung dipukul gamelan biar masyarakar bedatangan di halaman masjid untuk mendengarkan syiar agama Islam.
  • Puncak Sekaten sempurna tanggal 12 Rabiul Awal ditandai dengan Gerebeg ialah upacara selamatan dengan dikeluarkannya gunungan dari keraton. Dari sinilah raja mengeluarkan sepasang gunungan adalah gunungan kakung dan gunungan putri yang bermakna keselamatan dan pembawa berkah. Hal tersebut menunjukkan persatuan antara raja dan rakyatnya.

3. Masjid

Masjid adalah kawasan untuk beribadah umat Islam. Pada umumnya, setiap kerajaan Islam memiliki peninggalan sejarah berupa masjid. Contoh peninggalan sejarah berupa masjid yakni sebagai berikut. Masjid Agung Demak yang didirikan oleh Walisanga. Masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Demak. Masjid Baiturrahman merupakan peninggalan Kerajaan Aceh.

Baca Juga :  Jenis Paduan Bunyi

Masjid ini dibangun pada tahun 1879–1881. Masjid Agung Banten merupakan peninggalan Kerajaan Banten. Masjid ini didirikan Sultan Ageng Tirtayasa. Masjid Kudus terdapat di Kudus, Jawa Tengah yang didirikan oleh Sunan Kudus. Ketika melaksanakan shalat dapat meningkatkan nilai-nilai persatuan, antara lain sebagai berikut :

  • Shalat mendidik kesatuan dan persatuan umat. Orang shalat menghadap ke satu kawasan yang sama, yakni Baitullah. Hal ini menunjukkan pentingnya mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Perasaan persatuan ini akan mengakibatkan saling pengertian dan saling melengkapi antarsesama.
  • Shalat mendidik persamaan hak. Pada shalat berjamaah, dalam mengisi shaf tidak didasarkan pada status sosial jamaah, tidak pula memandang kekayaan atau pangkat, walau dalam shaf terdepan sekalipun. Gambaran ini memberikan adanya persamaan hak tanpa memedulikan tinggi kedudukan maupun bau tanah umurnya.

4. Hadrah

Hadrah yakni salah satu jenis alat musik yang bernafaskan Islam. Seni bunyi yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit binatang) sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang bernuansakan Islami yaitu ihwal kebanggaan kepada Allah swt dan sanjungan kepada Nabi Muhammad saw.

Dalam menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini juga menampilkan lagu cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai kini kesenian hadrah masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman sekarang kesenian hadrah biasanya hadir ketika program akad nikah, akikahan atau sunatan.

Bahkan kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau antar madrasah. Nilai persatuan dalam hadrah yaitu sebagai berikut :

  • Dalam kesenian hadrah terdapat beberapa orang pemain musik dan beberapa orang penyanyi yang harus saling bahu membahu bekerja sama semoga musik yang dihasilkan dapat dapat harmonis.
  • Kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau antar madrasah. Dengan lomba tersebut persatuan dan kesatuan antar santri atau siswa akan semakin besar lengan berkuasa.
Baca Juga :  Urutan Kejadian Teks Bunga Paling Berharga

5. Keraton

Keraton merupakan bangunan pusat kerajaan atau kesultanan, tempat raja menetap. Pada kala Islam di Indonesia, keraton berperan penting baik sebagai pusat kekuasaan politik, juga berfungsi sebagai sentra penyebaran Agama Islam. Keraton atau istana yang dibangun pada kala Islam berorak khas perpaduan unsur-unsur arsitektur tradisional, budaya Hindu-Buddha dan budaya Islam.

Pada atapnya yang tumpang dan pintu masuk keraton yang berbentuk gapura. Letak keraton biasanya dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat, selalu menghadap ke arah utara, di sebelah barat ada mesjid, dan sebelah timur ada pasar, sebelah selatan alun-alun. Tata ruang seperti merupakan tradisi masyarakat pra sejarah Indonesia yang disebut macapat.

Di lapangan luas keraton terdapat pohon beringin besar. Masa kerajaan Mataram, di Alun-alun depan istana secara rutin rakyat Mataram “seba” menghadap Penguasa (lihat Keraton Yogyakarta). Nilai persatuan yang terdapat dalam keraton ialah :

  • Biasanya masyarakat berdatangan ke alun-alun untuk memenuhi panggilan ataupun mendengarkan pengumuman atau melihat unjuk kekuatan berupa peragaan bala prajurit dari penguasa setempat. Dengan adanya hubungan yang baik antara penguasa dan rakyatnya akan tercipta persatuan dan kesatuan yang kokoh.
  • Alun-alun mempunyai fungsi sosial budaya mampu dilihat dari kehidupan masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain, apakah dalam perdagangan, pertunjukan hiburan ataupun olah raga. Dengan adanya alun-alun dapat membina kerukunan antar warga, antara rakyat dan penguasa.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!