Supaya Dicoblos: 4 Strategi Digital Marketing Untuk Mensukseskan Kampanye Caleg – Tak bisa dipungkiri bahwa tahun 2019 ini adalah tahun politik yang cukup panas.
Partai-partai politik di Indonesia berlomba-lomba berebut dukungan untuk memenangkan Pemilu (Pemilihan Umum) yang diselenggarakan 5 tahun sekali ini.
Caleg atau calon legislatif juga turut berpartisipasi di pemilu. Namun, partisipasi para caleg ini tidak mudah.
Mereka harus menghadapi lawan-lawan politik untuk merebut dukungan pemilih lewat kampanye caleg yang mereka gagas.
Dengan begitu mereka bisa sukses mendapatkan jabatan anggota dewan.
Karena tingkat kompetisi yang semakin ketat, para caleg haruslah memiliki strategi yang matang supaya bisa menang.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas 4 strategi digital marketing yang bisa dilakukan caleg untuk mendapatkan dukungan.
1. Kampanye caleg yang paling penting di dunia digital adalah memiliki ide yang segar dan unik
Sama seperti strategi digital marketing pada umumnya, memiliki ide yang segar dan unik menjadi bekal seorang caleg untuk tampil menonjol dibanding caleg lain.
Ide kampanye yang dimiliki pun tidak boleh asal dalam proses eksekusinya.
Untuk ide kampanye yang rumit, seorang caleg dan tim suksesnya perlu mengemas pesan yang disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami.
Misalkan ada seorang caleg dan tim suksesnya yang mengusung ide penghapusan pajak STNK.
Ide kampanye tersebut sebaiknya dibuat dalam format yang ringkas dan mudah dipahami seperti dalam bentuk infografis atau video disertai dengan ilustrasi pendukung.
2. Membuat kampanye komedi supaya bisa dibagi
Konten komedi selalu mampu mencuri perhatian. Apabila dibuat dan disuguhkan dengan benar, konten komedi mampu meningkatkan citra positif seorang caleg.
Kampanye dengan genre komedi yang apik dan bisa membuat tawa nantinya akan membuat orang-orang secara sukarela membagikan konten tersebut.
Ketika banyak orang yang menyukai dan membagikan konten kampanye tersebut, kampanye tersebut menjadi viral dan menarik lebih banyak orang.
Dalam membuat kampanye bergenre komedi, seorang caleg harus berhati-hati. Komedi yang tak pantas malah akan menjadi bumerang membuat kredibilitas seorang caleg diragukan.
3. Berpartisipasi dalam diskusi publik di twitter
Twitter adalah media sosial yang sering digunakan masyarakat Indonesia untuk memposting ide, gagasan, serta unek-unek mereka.
Masyarakat Indonesia seringkali membuat tweet (postingan di Twitter) mengenai keluh kesah mereka sebagai warga Indonesia.
Dalam tweet-tweet tersebut, dapat kita ditemukan unek-unek dan harapan masyarakat.
Isinya beragam.
Bisa mengenai kebijakan transportasi umum, tata kelola BUMN, bahkan hingga urusan yang lebih personal seperti pernikahan.
Seorang caleg bisa berpartisipasi dalam percakapan online tersebut. Ia bisa menjawab keluh kesah masyarakat dengan lebih efisien tanpa harus menemui masyarakat satu per satu.
Apabila ditanggapi secara serius dengan ditambah jawaban atau komentar yang cerdas, perlahan tapi pasti masyarakat mulai percaya kepada caleg yang bersangkutan.
4. Melakukan co-branding dengan influencer
Apabila seorang caleg tidak memiliki popularitas yang cukup untuk bisa dikenali oleh masyarakat, Ia bisa memanfaatkan popularitas influencer untuk keperluan kampanyenya.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengidentifikasi influencer yang sesuai dengan bidang yang akan dimasuki seorang caleg.
Jika seorang caleg mendaftarkan diri mengikuti pemilu untuk posisi anggota dewan bidang olahraga, tentunya ia perlu menggandeng influencer yang bergelut di bidang olahraga juga. Atlit misalkan.
Setelah itu, sang caleg dan tim sukses bisa membuat konten kolaborasi antara caleg tersebut dengan influencer yang dipilih.
Itulah 4 strategi digital marketing yang bisa digunakan caleg untuk melakukan kampanye.
Memenangkan pemilu serupa dengan memenangkan perhatian calon pelanggan. Strategi yang matang didukung dengan eksekusi yang konsisten akan memberi hasil terbaik.