LEBAK – Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung menginjak tahun 2021 pribadi tancap gas dalam menawarkan dan mengimplementasikan kalender Kinerja Tahun 2021, selaku dasar dalam pembinaan,kali ini seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan menerima Pelatihan perihal tata Cara Praktek Sholat yang bagus dan benar yang berlangsung di Mesjid Attaubah Pondok Pesantren Al-Maghfiroh Lapas, Jumat (08/01/2021).
Saat dikonfirmasi via telephone selular Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan, bahwa Pembinaan Kerohanian ialah training kepribadian yang digelar secara rutin bermaksud untuk membuat warga binaan yang unggul dan bermutu serta religius.
“Para santri mesti dikuatkan secara spiritual dan rohaninya, semoga mampu mempunyai dan menerapkan nilai-nilai keimanannya kepada allah, berikutnya mereka akan diberikan pelatihan yang sifatnya life skill selaku bekal mereka nanti kembali ke penduduk ,” katanya.
Sementara, Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Kelas III Rangkasbitung, Eka Yogaswara memberikan bahwa acara training ini bertujuan untuk mengenali sejauh mana warga binaan di Lapas Kelas III Rangkasbitung bisa melakukan Program yang dilaksanakan secara rutin ini.
“Dengan impian biar saat warga binaan sudah keluar dari lapas ini akan mampu menjalani kehidupan dengan normal seperti penduduk kebanyakan dan mengimplementasikan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan selama berada disini (lapas),” ujarnya.
Sejalan dengan itu salah seorang warga binaan, dengan inisial AG mengatakan aktivitas ini sangat berguna karena dari yang dahulunya pertama kali masuk tidak tahu sama sekali perihal metode sholat kini telah bisa.
“Saya sangat berterima kasih dengan program training yang ada disini (lapas) karena dahulunya saya tidak bisa sholat dan mengaji kini alhamdulillah telah mampu berkat pelatihan yang disini,” tambahnya.
Untuk di pahami Kegiatan Praktek Shalat tersebut Meliputi, niat shalat lima waktu, doa iftitah, tiga surat pendek, doa rukuk, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tahiyatul tamat hingga salam.
“Secara biasa , para warga binaan cukup tanpa hambatan dalam bacaan shalat maupun maupun gerakan shalat,” pungkasnya. (Red)