Unsur Kebahasaan Teks Perundingan

KABARPANDEGLANG.COM – Teks negosiasi yaitu teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai komitmen di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda atau saling bertentangan. Teks ini berisi proses untuk mencapai suatu komitmen atau perjanjian antara kedua belah pihak semoga sama-sama diuntungkan.

Kedua belah pihak mempunyai hak yang sama, mendapatkan, dan saling memberi. Negosiasi biasanya berisi proses tawar-menawar sehingga mencapai hasil tamat atau akad.

Sebagai sebuah teks, teks negosiasi memiliki beberapa unsur yang membangun teks tersebut. Beberapa unsur teks negosiasi antara lain sebagai berikut.

1. Partisipan

Partisipan ialah pelaku atau negosiator (penutur dan mitra tutur). Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Sebagai teladan penjual dan pembeli, pengusaha dan pihak bank. Perwakilan karyawan dan utusan perusahaan. Dalam teks perundingan, partisipan dibatasi dengan tanda titik dua, (teks dialog). Mereka menggunakan kata sapaan, seperti bapak, ibu, mbak, mas, dan lain-lain.

2. Bahasa Santun

Berbahasa Indonesia dengan santun adalah memakai bahasa Indonesia dengan akal bahasa yang halus, nilai rasa yang baik, dan penuh kesopanan, serta berusaha menghindari konflik antara pembicara dengan lawan berbicaranya di dalam proses berkomunikasi.

Teks negosiasi merupakan teks untuk menghasilkan akad. Jadi, bahasa yang digunakan yakni bahasa yang santun, yaitu bahasa yang bersifat konkret dan tidak menyinggung perasaan. Sebagai pola memperlihatkan salam, menggunakan sapaan yang sesuai dengan usia dan jabatan, dan menolak dengan kata-kata tidak kasar

3. Pasangan Tuturan

Teks perundingan berupa tuturan eksklusif antara negosiator. Tuturan pribadi itu berupa tanya dan jawab antara penutur dengan kawan tutur. Misalnya: mengucapkan salam—membalas salam/diam; bertanya—menjawab/tidak menjawab; meminta—memenuhi/menolak undangan; memberikan—menerima/menolak usulan; mengusulkan—mendapatkan/menolak proposal.
Contoh:

  1. Wakil siswa : “Selamat pagi, Pak!” [mengucapkan salam]
  2. Waka kesiswaan : “Selamat pagi, silakan duduk!” [menjawab salam] [mempersilakan duduk]
  3. Wakil siswa : “Terima kasih, Pak.” [mengucapkan terima kasih kemudian duduk]
  4. Penjual : “Mau beli apa, Mas?” [bertanya]
  5. Anton : “Ini Mbak mau beli kerudung untuk ibu aku.” [menjawab]
  6. Anton : “Wah, kok mahal, Mbak? Rp30.000,00 dilarang?” [meminta]
  7. Penjual : “Tidak boleh Mas, itu bahannya manis soalnya.” [menolak seruan]
Baca Juga :  Imbas Keunggulan Lokasi Terhadap Aktivitas Ekonomi

4. Kalimat Persuasif

Pengertian kalimat persuasif atau persuai adalah sebuah kalimat yang berisi himbauan atau usul secara halus agar lawan bicara mau atau bersedia mengikuti kemauan yang disampaikan oleh penutur kelimat tersebut.  Negosiasi dilakukan dengan cara persuasi sehingga dalam teks perundingan terdapat kalimat persuasif.

Dalam teks negosiasi, kalimat ini diharapkan untuk mencapai tujuan kesepakatan.
Contoh:

  1. “Mohon diturunkan, Pak. Kami akan membantu dalam pembuatan maskot, persiapanpersiapan dan lain-lain yang penting iurannya mampu turun.”
  2. “Iya, Mas, cocok bila dipakai sama ibu Mas.”
  3.  “Tidak mampu tambah, Mbak? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”

5. Kalimat Deklaratif

Kata deklaratif berasal dari bahasa latin, declaratio, yang artinya pernyataan.  Kalimat deklaratif ialah sebuah kalimat yang berupa statement dan bersifat fakta, atau opini. kalimat deklaratif disebut juga dengan kalimat gosip.

Kalimat deklaratif berfungsi untuk menunjukkan suatu gosip, isu atau peristiwa kepada seseorang tanpa mengharapkan respon khusus.Dalam teks negosiasi, kalimat deklaratif dibutuhkan untuk menginformasikan impian partisipan. Tujuannya supaya partisipan lain mengerti wacana hal yang sedang dinegosiasikan.
Contoh:

  1. “Kami merasa keberatan Pak dengan iuran sebesar Rp100.000,00. Kami ingin meminta dispensasi biaya, Pak.”
  2. “Begini, Pak. Untuk ajuan ini tidak ada dilema, cuma untuk Rp800.000.000,00 kami dari pihak bank tidak mampu memenuhinya. Pihak bank hanya mampu memenuhi Rp500.000.000,00 dengan bunga 5%.”

6. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif mempunyai pengertian sebagai kalimat yang di dalamnya mengandung pertanyaan. Kalimat ini berfungsi untuk menanyakan suatu isu kepada orang lain. Dalam teks negosiasi, kalimat interogatif diharapkan untuk menanyakan isu ihwal hal yang sedang dinegosiasikan.
Contoh:

  1. “Ada apa dengan iuran PHBN?”
  2. “Mau beli apa, Mas?”
  3. “Ini berapa, Mbak?”
Baca Juga :  Siklus Air Dan Tragedi Kekeringan

7. Ungkapan Kesepakatan

Ungkapan janji yakni kata atau kalimat yang mengungkapkan makna bahwa permasalahan perundingan telah final dan keduanya mencapai tujuan yang sama. Beberapa pola ungkapan janji dalam teks negosiasi antara lain sebagai berikut :

  1. “Ya sudah, Mbak Rp55.000,00, aku ambil yang ini.”
  2. “Baiklah, Bu Rp600.000.000,00 tidak apa-apa.”
  3. “Baiklah aku akan mengusulkan Rp45.000,00, tapi kau harus mengoordinasikan sahabat-sahabat untuk membantu persiapan–persiapan sekolah.

8. Unsur Kebahasaan Lainnya

Unsur kebahasan lainnya yaitu kalimat eksklusif, kata sapaan, ucapan salam, dan pronomia persona.

Teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan di anta Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi

Contoh Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli

1. Penjual : Selamat pagi, Pak! Orientasi
2. Pak Mulyadi : Selamat pagi.
3. Penjual : Silahkan duduk. Dengan Pak Mulyadi bukan ?
4. Pak Mulyadi : Benar pak, aku yang menghubungi bapak tadi pagi. Dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin melihat mobil tersebut secara erat, alasannya berdasarkan foto yang aku lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan higienis dan baru. Permintaaan
5. Penjual : Betul sekali, kendaraan beroda empat itu baru aku beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat anggun sekali, aku menjualnya alasannya ingin mengganti kendaraan beroda empat yang baru.
6. Pak Mulyadi : Bisa aku lihat mobil itu kini, Pak?
7. Penjual : Tentu, tentu Pak. Silahkan lewat Pak. (berjalan menuju garasi mobil). Pemenuhan
8. Pak Mulyadi : Iya, Pak. Persis mirip foto yang terpajang dan warnanya juga masih mengkilat mirip gres.
9. Penjual : Tentu saja Pak. Mobil ini selalu aku rawat, tak ada satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini (tersenyum simpul)
10. Pak Mulyadi : Berbicara mengenai barangkan sudah terang ini, Pak. Kalau boleh, harga berapa mobil tersebut akan bapak lepas ? Penawaran
11. Penjual : Harga mobil dengan kondisi seperti itu, aku mematok harga Rp 225 juta, bisa nego Pak.
12. Pak Mulyadi : Wah, cukup tinggi ya pak harganya. Bagaimana bila 200 juta saja Pak? Sebenarnya aku hanya punya anggaran sekitar 200 juta, Pak. Itupun tidak cash hari ini.
13. Penjual : Belum boleh Pak. Bagaimana jikalau 220 juta Pak? Dengan kondisi kendaraan beroda empat yang mirip bapak lihat saya kira itu tidak terlalu tinggi.
14. Pak Mulyadi : Wah, masih belum sreg harganya, Pak. Bagaimana kalau 210 juta? Saya kira itu harga yang pas untuk mobil Anda.
15. Penjual : Belum boleh, Pak. Naik sedikit lagi.
16. Pak Mulyadi : Ok, saya berani bayar mobil Anda 215 juta. Persetujuan
17. Penjual : Ya, okelah Pak. Sepertinya harga yang menarik, baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan ajakan bapak tadi, Pembelian
18. Pak Mulyadi : Pembayarannya yang 200 juta tunai hari ini, dan sisanya akan saya berikan jikalau kendaraan beroda empat telah aku terima ditempat aku, bagaimana, Pak?
19. Penjual : Ya, terima kasih Pak Mulyadi. Senang bekerja sama dengan anda dan biar transaksi ini dilakukan dengan ikhlas dan biar kendaraan beroda empat ini menambah berkah bagi bapak. Penutup
20. Pak Mulyadi : Sama-sama Pak. Saya pulang kini dan aku tunggu kedatangan mobil ini di rumah, ini alamat rumah aku (memberikan kartu nama).
21. Penjual : Selamat jalan Pak. Silahkan tunggu saja dalam waktu dua hari dari kini mobil akan hingga di rumah bapak.
Baca Juga :  Cara Memisahkan Adonan

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!