Dulu untuk menuju hatimu aku mematahkan yang lain, aku menolak dia yang juga datang kepadaku seperti kamu datang kepadaku, tapi sayangnya aku terkecoh dengan kedatanganmu.
Kamu tidak setulus yang aku harapkan, karena untuk menuju yang lain kamu telah mematahkanku. Padahal, waktu itu aku telah percaya penuh terhadapmu, karena aku pikir kamu orang yang tepat, dan ternyata semua itu salah.
Pengorbananku Sia-sia, Tapi Tak Sanggup Aku Menyalahkanmu Sebab Aku yang Terlalu Gegabah Berharap Padamu
Berbicara tentang pengorbanan, tentu pengorbananku sia-sia, tapi tak sanggup aku menyalahkanmu, dan memang tidak ada gunanya aku menyalahkanmu.
Sebab aku yang salah, aku yang terlalu gegabah berharap kepadamu, hingga aku tidak bisa berpikir dengan baik, hingga aku lupa bahwa aturan Allah telah aku lupakan demi menggapai cintamu.
Tidak Ada Gunanya Aku Menyalahkanmu, Karena Kecewa Itu Awalanya Datang Dari Hatiku yang Lemah Berharap Kepada Allah
Iya, tidak ada gunanya aku menyalahkanmu, semua sudah terlanjur terjadi, semua telah terlanjur menjadi luka, dan semua telah terlanjur menjadi kenangan pahit yang selamanya akan aku jadikan pelajaran berharga.
Aku kecewa? tentu aku kecewa, bahkan sangat kecewa. Tetapi aku tetap tidak bisa melempar kekesalan terhadapmu, karena kecewaku hadir awalnya datang dari hatiku yang lemah berharap kepada Allah.
Aku Terlalu Menganggapmu Baik, Sehingga Aku Lupa Meminta yang Terbaik Dari Allah, Sebab Itulah Aku Sangat Kecewa
Aku telah terlalu bodoh membiarkan hatiku percaya bahwa kamu orang yang baik, lebih tepatnya aku keliru telah menganggapmu baik, sehingga aku lupa untuk meminta yang terbaik dari Allah, maka sebab itulah aku kecewa.
Aku sangat kecewa pada diriku sendiri karena telah datang pada seseorang yang akhirnya dia datang pada yang lain, tapi begitulah kehidupan, tidak ada yang tahu kedepannya seperti apa, cukup aku jadikan pengalaman ini pelajaran hidup luar biasa.
Aku Ikhlas Dengan Sakit yang Menderaku, Hanya Saja Aku Butuh Waktu Untuk Terus Beajar dan Belajar
Aku ikhlas dengan sakit yang menderaku, hanya saja aku butuh waktu untuk benar-benar melupakan segalanya, dan sebab itulah mengapa aku buth belajar dan terus belajar.
Terkadang iya aku merasa ingin marah, tapi aku mencoba tenang dengan terus mengaingat kesalahanku, karena sejatinya yang salah adalah aku yang tidak bisa mengendalikan hati dengan bijaksana.
Aku Tidak Sekuat yang Aku Harapkan Dalam Menahan Sakit Ini, Karenanya Aku Memohon Padamu Ya Rabb Tenangkanlah Aku
Dan ternyata aku tidak sekuat yang aku harapkan selama ini, aku tidak terlalu kuat menahan sakit dalam kesabaran, karena terkadang aku ingin sekali aku mengeluh dan mengutuk keadaan.
Karenanya, aku memohon kepadamu ya Allah ya rabb, tenangkanlah aku dengan keikhlasan, kuatkan aku dengan kelunakan hati memaafkan, sungguh aku ingin kembali menikmati hidupku tanpa lagi ada rasa sakit dan penyesalan yang terus menghantui.