Melihat Perjuangan Emping Melinjo Di Cijeruk Pandeglang, Tetap Eksis Di Tengah Pandemi

Default Social Share Image

PANDEGLANG, – Pandemi covid-19 mempunyai dampak pada perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang terus berjuang biar perekonomian keluarga mereka terus berjalan.

Seperti yang dijalani ibu-ibu pembuat emping melinjo di Kampung Cijeruk RT 03, RW 06, Desa Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang . Meski undangan dicicipi kian menurun, mereka tak pantang mengalah dengan berupaya menciptakan emping yang bermutu semoga tetap laku dipasaran.

Sebagian besar warga di Kampung ini, melakukan pekerjaan sebagai pembuat emping melinjo. Pekerjaan ini ialah jenis usaha yang didapat dari turun temurun keluarga.

Ursih, salah satu pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kampung tersebut mengungkapkan, bila usaha yang dia geluti itu ialah warisan dari orang tuanya. Ia menuturkan, ajakan emping melinjo ketika ini sedang mengalami penurunan pemasaran. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap memproduksi emping melinjo.

“Saat permulaan pandemi covid-19 kita bahkan stop buatan selama beberapa bulan. Karena memang sama sekali tidak ada seruan. Sekarang Alhamdulillah kita mampu buatan lagi,” tuturnya.

Baca Juga :  Pks Pandeglang Berikan Derma Sembako Pada Korban Puting Beliung

Untuk mengakali turunnya pemasaran, dirinya kadang-kadang mengurangi jumlah bikinan untuk sementara waktu. Yang terpenting bagi Ursih, bikinan emping masih berlangsung agar mampu membayar honor para pekerja.

“Setiap hari produksi itu 30-50 liter, tergantung jumlah para pekerja. Yang kerja semuanya ada 7 orang. Alhamdulillah kini telah banyak yang tiba untuk pesan eksklusif kesini,” ungkapnya.

Melihat Perjuangan Emping Melinjo Di Cijeruk Pandeglang, Tetap Eksis Di Tengah Pandemi

Untuk dikenali, emping melinjo yang diproduksi di tempat ini lazimnya didistribusikan ke sentra buah tangan dan daerah wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, emping yang dijual mentah ini juga telah tembuh pasar luar kawasan seperti, Serang, Bandung, dan Palembang.

BELUM PERNAH DAPAT BANTUAN UMKM

Ursih mengaku, semenjak digelontorkannya program bantuan UMKM oleh pemerintah, dirinya sampai saat ini belum pernah mendapatkan perlindungan tersebut. Padahal, semenjak adanya gosip perlindungan tersebut Ursih dan suami telah pernah mengajukan permintaan tunjangan tersebut terhadap Dinas Koperasi dan UMKM Pandeglang.

Baca Juga :  Wax And Beauty House Buka Cabang Pertama Di Pandeglang

“Sejak ada gosip ada tunjangan untuk perjuangan UMKM saya sudah mengajukan, kelengkapannya juga telah. Tapi hingga ketika ini belum pernah dapat,” tuturnya.

Ursih mengungkapkan, kalau saat ini acara bisnisnya terbentur dengan modal, sehingga bahan pokok melinjo untuk membuat emping dari petani tidak beliau beli secara cash melainkan harus berhutang. Oleh alasannya adalah itu dirinya berharap pemerintah mampu mengucurkan acara perlindungan atau pertolongan tanpa bunga sehingga bisnisnya mampu berkembang.

“Ya aku sih maunya ada tunjangan dari pemerintah. Buat modal, kalo ada modal kan mampu bikinan banyak, terus juga bisa bikinan lain selain emping. Sampai saat ini belum mampu derma,” ungkapnya.

CIJERUK SEBAGAI KAMPUNG INDUSTRI

Sementara itu, Ketua RT 03, Kampung Cijeruk, Sarijo menyampaikan, bahwa hampir semua rumah di Kampungnya melaksanakan usaha. Berbagai jenis usaha yang ditekuni warga di kampungnya yaitu perjuangan emping melinjo, Opak Rengginang, dan Kompeksi.

Ia bersyukur, dengan banyaknya warga yang melakukan usaha kecil menengah tersebut, banyak lapangan kerja di kampungnya sehingga warga tidak butuhkeluar tempat untuk mencari pekerjaan. “Alhamdulillah kalo disini warga tidak butuhjauh-jauh mencari pekerjaan, sebab disini juga lapangan pekerjaan banyak sesungguhnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Pandeglang Tentukan Rumah Mukri Dapat Pinjaman Rtlh Tahun Depan

Melihat Perjuangan Emping Melinjo Di Cijeruk Pandeglang, Tetap Eksis Di Tengah Pandemi

Kendati demikian, beliau berharap pemerintah mampu hadir di Kampung industri tersebut untuk melakukan pelatihan kepada pelaku usaha dalam menyebarkan perjuangan warganya.

“Semoga ada program pemerintah untuk menolong membuatkan usaha warga. Seperti untuk emping diberikan modal dan pembinaan bagaimana emping disini bisa di buatan sampai matang, kemudian dikemas dan bisa masuk kepada ritel dan swalayan,” harapnya.

Ia menambahkan, menurut pengesahan pelanggan yang membeli emping di Kampung Cijeruk, kualitas emping yang dihasilkan sungguh elok dan memuaskan. “Katanya mutu emping di Cijeruk ini lebih manis dari emping di kawasan lain. Kaprikornus katanya emping yang dihasilka itu bentuknya bagus, bersih, dan tidak pait. Sehingga emping dari sini itu mampu masuk ke swalayan,” tandasnya. (Agus/red)