Membuat Topeng Cetakan Balon

KABARPANDEGLANG.COM – Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia, sebagaimana karakter, sifat, etika insan yang beragam. Kita pun mampu menciptakan topeng dengan berbagai karakter, ada topeng yang berkarakter lucu atau jenaka, kasar dan pemberani, menyeramkan dan jahat, atau yang tabah dan ramah.

Topeng Nusantara kebanyakan dibuat dari bahan kayu, beberapa jenis kayu yang digunakan antara laian kayu kenanga, pule, mentaos, cangkring, waru, dan cendana. Topeng kayu dibentuk dengan teknik pahat dan cungkil.

Kayu dibuat bentuk berangasan terlebih dahulu baru kemudian bab-bagian yang tidak dibutuhkan dibuang dengan cara dicungkil. Setelah bentuk yang diinginkan telah terwujud baru lalu topeng dihaluskan.

Untuk menerima keterampilan menciptakan topeng kayu dibutuhkan latihan dalam waktu yang cukup usang. Sebagai latihan membuat topeng dapat dilakukan dengan cara menciptakan topeng kreasi dengan teknik yang lain.

Teknik yang digunakan pada dikala membuat topeng kreasi mampu menggunakan teknik cetak menggunakan balon maupun tanah liat. Pada goresan pena ini hanya akan membahas mengenai cara menciptakan topeng kreasi dengan menggunakan balon saja.

Baca Juga :  Kata Kunci Pada Iklan Televisi

A. Alat dan Bahan

Alat dan materi yang diperlukan ketika menciptakan topeng kreasi dari materi cetakan balon diantaranya adalah lem kertas, koran bekas, balon karet, cat air, spidol, gunting, tali, kuas dan karet. Alat dan bahan tersebut tentunya mudah ditemukan di sekitar kita.

B. Cara Membuat

Setelah alat dan materi yang dibutuhkan disediakan selanjutnya adalah membuat topeng kreasi dengan cetakan balon. Untuk membuat topeng dengan materi cetakan balon mampu dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia Membuat Topeng Cetakan Balon
  1. Tiuplah balon hingga sebesar kepala lalu ikat bagian ujung balon supaya udara tidak keluar.
  2. Buatlah skema wajah pada balon, bab wajah yang dibentuk antara lain hidung, mata, mulut. Sketsa bagian wajah dilukis menggunakan spidol.
  3. Campurkan lem kertas dengan sedikit air dalam wadah mangkuk, cairan lem diusahakan jangan terlalu encer.
  4. Robek-robeklah koran bekas dengan lebar selebar jari, kemudian masukan ke dalam gabungan lem yang sudah dibentuk.
  5. Tempelkan satu-persatu robekan kertas tersebut di dalam garis batas seketsa bagian wajah di luar contoh mata dan hidung. Tempelkan beberapa kali sehingga topeng lebih tebal, sebaiknya lapisan kertas koran lebih dari tiga lapis sehingga topeng lebih tebal.
  6. Setelah final menempelkan kertas, biarkan hingga mengering. Usahakan tempelan kertas yang dibentuk rajin sehingga hasil topeng nantinya akan cantik. Sebaiknya jangan dikeringkan di bawah sinar matahari alasannya adalah balon mampu meletus, dan jangan diletakkan di atas lantai alasannya adalah balon mampu menyusut,cukup didiamkan saja ditempat yang sejuk mirip di atas meja.
  7. Setelah tempelan kertas kering kempiskan balon sehingga balon terlepas dari kertas tempelan yang sudah mengering.
  8. Rapikan bab-bagian tepi topeng dan bab mata dan hidung memakai gunting. Hati-hati saat menggunakan gunting biar tidak mengenai bab-bab topeng yang diharapkan.
  9. Selanjutnya warnailah topeng memakai kuas dan cat air.
  10. Butlah lobang untuk memasukkan tali pada tepi topeng.
Baca Juga :  Urutan Kejadian Pada Bacaan Semut Dan Beruang

Ketika membuat topeng kreasi dari cetakan balon harus memperhatikan aspek proporsi dan keseimbangan. Proporsi artinya bentuk dan ukuran bab topeng yang dibuat harus sesuai dengan bentuk dan ukuran objek yang ditiru. Misalnya bentuk dan ukuran kedua mata harus sama dan seimbang, ukuran hidung, mata, indera pendengaran, lisan harus seimbang dengan besarnya ukuran kepala.

Karakter topeng topeng berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan tokoh-tokoh yang dikehendaki. Topeng yang dikenakan oleh pemain mampu mengekspresikan aksara-huruf tertentu seperti kasar, lembut, gagah, halus, jahat, baik dan lain sebagainya. Secara garis besar, abjad topeng-topeng di wujudkan dalam bentuk hidung, mata, mulut dan juga warna topeng.

Selain itu warna juga dimaksudkan untuk menggambarkan tokoh-tokoh, warna merah menawarkan tokoh berwatak angkara, jahat, berani. Merah jambu menggambarkan tokoh yang keras hati. Warna biru tua menggambarkan tokoh dengan kekuatan magis, warna biru telur menunjukkan tokoh baik hati, warna putih memberikan kesucian dan hitam menggambarkan tokoh yang bijak dan teguh.

Baca Juga :  Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!