Pandeglang – Pertabenindo tangkap potensi usaha talas jadi Aicon Nasional Ketahanan pangan
Kabupaten Pandeglang selaku kawasan agrari memiliki kesempatanpertanian yang mendunia dan mejadi icon nasional dalam ketahanan pangan adalah berbentuktalas beneng yang dapat menjadi usaha prospektif dalam meningkatkan ekonomi dan kemakmuran para petani di wilayah Banten terutama Pandeglang. Berawal dari itu seorang petani yang berada ditiga gunung yang ada di Kabupaten Pandeglang, Tb.Dedi Muhadi sebagaiKetua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Petani Talas Beneng Indonesia (DPP Pertabenindo) menerangkan eksistensi organisasi Pertabenindo menangkap potensi perjuangan pembudidayaan talas beneng yang mau mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduk petani di wilayah Kabupaten Pandeglang alasannya talas beneng sampai ekspor kebeberapa negara dimana kebutuhanya cukup besar dengan sasaran keperluan 1000 hektar di Banten.
“Kami dari Pertabenindo yang sudah memiliki SK Kemenhukam yang dibuat dari para petani, gapoktan, toko masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan birokrasi dengan ini mengajak kepada seluruh para petani di seluruh Indonesia utamanya di Banten untuk bahu membahu membudidayakan talas beneng dan menjadi kesempatan perjuangan yang prospektif termasuk untuk mengembangkan ketahana pangan nasional. Berawal dari desa untuk Pandeglang, dan dari Pandeglang untuk Indonesia.” ungkap Tb. Dedi Muhadi kepada awak media, Kamis (21/1/) yang didampingi Sekjen DPP Pertabenindo, Eka Samsi
Tb. Dedi mengunhkapkan Pertabenindo akan menjami semua pasar hasil budidaya dan pembuatan talas beneng oleh para petani lewat bentuk koperasi yang bisa bersinergi dengan semua pihak.”Saat ini kita sedang menuntaskan manajemen lewat Bamus, Rakor dan dalam waktu dekat Pertabenindo akan menggelar Munas yang rencananya akan didatangi beberapa Menteri terkait dan seluruh staekholder yang ada di Banten.” katanya.
Sekretaris Jenderal DPP Pertabenindo, Eka Samsi pada potensi itu menerangkan bahwa selaku sosial orientednya ialah pertabenindo dan untuk dimen pasar yang memerlukan sekitar 14 negara.”Sesuai kebijakan dari Pemprov Banten bahwa talas beneng untuk secepatnya dinasionalisasikan. Dari Provinsi Banten untuk dunia, forum Koperasi Produsen Talas Beneng Indonesia (Koptabenindo) yang akan mengawal, alasannya adalah merupakan soko guru bagi para petani.” jelas Eka Samsi, seraya menyertakan bahwa Pertabenindo telah dibentuk di 13 provinsi yang juga akan membentuk kepengurusan di tingkat DPD dan DPC tergolong provinsi Banten selaku barometernya yang mengusulkan 600 hektar lahan talas beneng.(red)