PANDEGLANG –– Aparat kepolisian mulai melaksanakan pengusutan ihhwal penyebab kecelakaan bahtera wisata terbalik di objek rekreasi Bendungan Cikoncang, yang terletak di Desa Curugciung, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
Dari kecelakaan itu, ada tiga pelancong yang meninggal dunia. Di antaranya Fatma (12), Nufa (9) dan Ruhi (20). Ketiganya menghembuskan nafas terakhir ketika karam.
Kabid Humas Polda Banten Komisaris Besar Pol Edy Sumardi menyampaikan, petugas kepolisian telah menyambangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melaksanakan pengecekan serta pengusutan untuk mengungkap aspek utama laka bahari.
“Polres Pandeglang sedang melakukan penyelidikan. Unit Identifikasi masih mencari hasil pasti dari penyebab kecelakaan tersebut dengan melakukan olah kawasan peristiwa perkara (TKP),” katanya kepada awak media, senin (26/10/2020).
Pihaknya menerangkan, idealnya perahu ditumpangi pelancong 9 sampai 12. Namun berdasarkan pendataan, bahtera yang terbalik itu melampaui kapasitas dan ditumpangi oleh 30 orang.
“Perahu rekreasi yang dipakai idealnya hanya bisa mengangkut 9-12 penumpang saja. Tapi perahu tersebut ditumpangi 30 orang termasuk nakhodanya,” jelasnya.
Edy juga mengingatkan kepada masyarakat, supaya waspada dikala mengisi hari libur di pantai. Mengingat, keadaan wilayah Banten sedang memasuki demam isu penghujan. Selain itu, pihaknya berpesan berpesan terhadap pengelola rekreasi semoga memprioritaskan keselamatan penumpang.
“Kondisi perahu harus memenuhi pantas jalan, menyanggupi patokan alat keamanan mirip pelampung tubuh. Yang terpenting, penjaga wisatanya mempunyai sertifikat keselamatan wisata Tirta,” pungkasnya.
(Red)