Dinsos Klaim Seluruh Warga Miskin Di Pandeglang Sudah Tersentuh Sumbangan

Default Social Share Image

PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang mengklaim jika seluruh penduduk miskin atau pra sejahtera di Kabupaten Pandeglang yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) telah tersentuh pertolongan dari pemerintah melalui banyak sekali acara pengentasan kemiskinan yang dikucurkan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten Pandeglang.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Nuriyah mengatakan, bahwa menurut evaluasi acara pengentasan kemiskinan dari masa 2016-2020, melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Pandeglang tercatat ada 113.344 Kepala Keluaraga yang hidup masuk dalam kategori pra sejahtera atau miskin, 77.185 masyarakat diantaranya sudah menerima pertolongan Program Keluarga Harapan (PKH) dan 115.000 penduduk lainya menerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Baca Juga :  Pilkada Pandeglang: Irna-Tanto Nomor Urut 1, Thoni-Miftahul Nomor Urut 2

“Berdasarkan penilaian dari tahun 2016 – 2020, ternyata dari angka kemiskinan yang berjumlah 113.44 KK. 77.185 diantaranya mendapatkan program PKH, kemudian yang dapat program BPNT ada sekitar 115.000, artinya yang miskin ini telah tercover oleh pemerintah,”ungkap Nuriyah, dikala dihubungi wartawan, pada minggu (29/11/20).

Nuriyah menerangkan, bahwa dari beberapa acara pengentasan kemiskinan yang dikucurkan, pemerintah sentra, Pemprov Banten dan Kabupaten Pandeglang ini, telah mengucurkan budget yang tak sedikit setiap tahunnya. Pihaknya mencatat untuk Program PKH saja pemrintah pusat sudah mengeluarkan budget sekitar Rp400 miliar dan untuk program BPNT pemerintah mengeluarkan dana perbulannya hamper RP23 miliar.

“Kalau ditotalkan uangnya dari acara PKH satu tahunnya pemerintah mengeluarkan anggaran itu hampir Rp400 milliar , lalu yang BBNT nya sebulan Rp23 milliar di kali 12 bulan,” paparnya.

Baca Juga :  Buka Tkd V Karang Taruna, Wabup Tanto Janjikan Acara Training

Nuriyah menyertakan, bila dengan kedua program pengentasan kemiskinan tersebut, pihak telah melakukan evaluasi keberhasilan kepada acara tersebut. Pihaknya mencatat setidaknya ada 5301 keluarga yang taraf ekonominya meningkat dari pra sejahtera menjadi makmur dan secara sukarela mengundurkan diri selaku Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

“Evaluasi kinerja program PKH ialah yang graduasi dari tahun 2016-2020 ini saya hitung semua itu ternyata yang graduasi ada 5301 keluarga. Dia makmur ada yang keluar terus secara sistem alasannya adalah komponen nya habis tidak ada lagi yang harus dibantu ada juga yang sadar diri untuk Keluar dari program itu sebab ia ngerasa lebih sejahtera dibandingkan tetangganya,” pungkasnya. (Red)

Baca Juga :  Kota Magelang Studi Tiru Mpp Ke Pandeglang