Organisasi Rapi Mulai Banyak Digandrungi Kaum Milenial

Default Social Share Image

PANDEGLANG, – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah 3002 Kabupaten Pandeglang menggelar Bimbingan Organisasi (BO) secara virtual di ruang berakal Setda Kabupaten Pandeglang, Minggu (17/01/2021).

Bimbingan Organisasi virtual perdana turut didatangi oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita yang juga sekaligus ialah anggota RAPI dengan call sign JZ30PZM.

“Hari ini Alhamdulillah telah dijalankan Bimbingan Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia yang dikerjakan oleh 3002 Kabupaten Pandeglang. Saya Rafiudin Arif dan aku diamanahkan sebagai ketua RAPI wilayah 3002 Kabupaten Pandeglang untuk mampu menjinjing RAPI lebih baik di Kabupaten Pandeglang,” tutur Ketua RAPI Pandeglang Asep Rafiudin Arif usai melakukan BO di Ruang Pintar Setda Kabupaten Pandeglang Minggu, (17/01/2021).

Asep memberikan, akseptor yang mengikuti tutorial organisasi ini berasal dari dua daerah adalah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Kemudian Asep menjelaskan, bahwa tutorial organisasi ini di peruntukkan bagi calon anggota RAPI untuk menunjukkan pengertian tentang apa itu RAPI, sejarah RAPI, dan bagaimana cara menjadi anggota RAPI.

Baca Juga :  Berkat Jkn-Kis, Ila Dan Suami Selamat Dari Bahaya Kebangkrutan Usaha

“Oleh alasannya itu, bagi anggota yang belum pernah ikut BO, maka wajib untuk ikut BO, pada dasarnya BO ini yaitu pintu permulaan memasuki RAPI,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini organisasi RAPI tidak hanya dijabat oleh para orang bau tanah saja, melainkan juga banyak kaum muda atau milenial yang menjadi anggota RAPI. Seperti halnya di Kabupaten Pandeglang dan beberapa Kabupaten lain di Indonesia, Asep mengaku anak muda sudah banyak yang ikut terjun di Organisasi RAPI ini.

“Terkait dengan kesan yang timbul di publik bahwa RAPI banyak yang bau tanah dan mau pensiun, saya sampaikan bahwa RAPI ini bukan cuma orang bau tanah, banyak juga bawah umur muda yang datang jadi anggota RAPI, tergolong saya ini gres umur 30 tahunan tapi bisa bergabung di anggota RAPI,” tuturnya.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Pandeglang ini memberikan, bahwa RAPI juga ikut membantu pemerintah dalam kerelawanan. Seperti halnya di Kabupaten Pandeglang yang merupakan kawasan beresiko bencana, RAPI turut ikut andil dari segi komunikasi membantu pemerintah untuk menyambungkan gosip dari sentra daerah ke lokasi-lokasi yang beresiko bencana.

Baca Juga :  Warga Keluhkan Jalur Wisata Carita Yang Rusak Parah

“Sifat RAPI itu memiliki sifat sosial kerelawanan, karna kita ada satu keunggulan di dunia komunikasi, kerelawanan kita memakai alat komunikasi seperti HT (Handy Talky) untuk radio. Ketika diwilayah kita terjadi tragedi, teladan kemarin di wilayah kita ada tsunami, nah kita repot tidak ada sinyal, nah saat kita telah menjadi anggota RAPI disitulah kita bisa memakai HT biar bisa berkomunikasi, apa kekurangan disana. Baik dari Jakarta ataupun diluar tempat kita mampu menggunakannya sehingga bisa mempermudah orang untuk bisa mendapatkan berita. Itu salah satu donasi yang kita berikan kepada pemerintah kawasan,” paparnya.

Asep berharap, di Kabupaten Pandeglang anggota RAPI mampu terus meningkat sehingga bisa memperlihatkan bantuan untuk penduduk Kabupaten Pandeglang. “Karna menjadi anggota RAPI bukan untuk hura-hura, namun kita menggeluti juga didunia sosial menjadi relawan membantu penduduk ditempat tempat yang rawan peristiwa,” tandasnya.

Baca Juga :  Pandeglang Tentukan Tidak Ada Peningkatan Umk

Sementara itu, Ketua RAPI Daerah Provinsi Banten H. Budi Setiyono dalam kesempatan itu, memberikan sejarah singkat terbentuk nya RAPI di Indonesia dan di Provinsi Banten.

“Sejarah rapi masuk ke Indonesia sejak tahun 70 an, dibentuk oleh Pemerintah bareng senior penggiat komunikasi RAPI antar masyarakatitu tahun 80 an, sehingga di buatkan SK (Surat Keputusan) RAPI Nasional. Pada 16 maret 2001, dalam waktu 3 bulan diadakan musyawarah pertama sehingga terbentuklah RAPI daerah 30 Provinsi Banten,” jelasnya.

Ia menambahkan, sehabis adanya UU no 23 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten, setahun kemudian pada tanggal 13 Januari 2001 dibentuklah panitia antisipasi pembentukan RAPI Daerah Prov Banten.

“Pada 16 maret 2001 dalam waktu 3 bulan diadakan musyawarah pertama sehingga terbentuklah RAPI kawasan 30 Provinsi Banten. Rapi juga berkerja sama dengan BPBD Provinsu Banten. Setiap ada peristiwa kami turun tolong-menolong ikut menggeluti bersosialisasi,” pungkasnya. (Us/red)