Cerita Unip: Dengan Jkn-Kis Menjalani Operasi Tanpa Cemas Menimbang-Nimbang Ongkos

Default Social Share Image

PANDEGLANG – Ahmad Unip (27) warga Kampung Cikaung RT. 01, RW 05, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang mengaku sangat bersyukur menjadi peserta acara Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) semenjak tahun 2014 silam. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini.

Saat ditemui di kediamannya, Unip yang tengah menjalani proses pemulihan pasca operasi ginjal menceritakan bahwa penyakit yang ia alami itu terjadi mendadak. Pasalnya, Unip mengaku bahwa dirinya tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal sebelumnya.

Unip yang melakukan pekerjaan sebagai karyawan tetap di PT. Respati Kemas Indah Cikupa, Kabupaten Tangerang itu, terpaksa harus menjalani operasi ginjal di Rumah Sakit Tangerang Ciputra Hospital sebab didiagnosa mengalami penyumbatan pada ginjalnya pada bulan Agustus 2020 lalu. Beruntung ia memiliki Kartu JKN-KIS sehingga tidak perlu khawatir memikirkan biaya pengobatannya.

Baca Juga :  Pegawai Disdukcapil Pandeglang Faktual Covid-19, Pelayanan Ditutup Sementara

“Waktu itu pas aku berangkat kerja pagi, awalnya punggung aku terasa panas, lalu tiba-datang perut saya sakit tidak tertahankan. Kemudian aku eksklusif dibawa ke Rumah Sakit Tangerang Ciputra Hospital, dan disana katanya aku mengalami penyumbatan pada Ginjal dan mesti dioperasi. Beruntung aku mempunyai kartu JKN-KIS dari perusahaan, jadi tidak memikirkan ongkos pengobatannya,” tutur Unip di Kediamannya, Selasa (14/09/2020).

Unip yang bekerja sebagai operator bagian bikinan menilai, jika insiden yang menimpanya itu disebabkan kurangnya mengkonsumsi air putih sehingga terjadi penyumbatan pada kanal pencernaannya. Pasca operasi Unip menuturkan, dirinya harus menggunakan selang kurang lebih selama satu bulan untuk membantunya buang air kecil. Selain itu dirinya juga harus melakukan berulang kali kendali hingga kondisinya betul-betul pulih.

Baca Juga :  Laga Protokol Kesehatan, Pelaksanaan Vaksinasi Dibubarkan Sekda

“Setelah operasi saya diberikan masa pemulihan selama dua Minggu, Semua biaya kendali, pengobatan gratis. Saya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Kartu KIS saya dari perusahaan kelas dua,” ujarnya.

Unip yang sudah menjadi penerima program JKN-KIS selama enam tahun itu mengaku sungguh puas dengan pelayanan yang diberikan akomodasi kesehatan (Faskes) dikala dirinya berobat. Dirinya berharap acara dari BPJS Kesehatan itu dapat terus berlanjut serta mampu mengembangkan pelayanannya.

“Saya umumnya digunakan ketika berobat lazimSaja. Kalo operasi gres kemarin. Ya jangan dibubarkan, BPJS mesti berlanjut, program tersebut sungguh menolong masyarakat, aku telah merasakannya sendiri. Tidak apa-apa kalau ada adaptasi tarif, namun jangan sampai dibubarkan,” harapnya. (Red)

Baca Juga :  Ricuh, Warga Panimbang Peroleh Jenazah Pria Tanpa Identitas Mengapung Di Pinggir Pantai